Lensa Purbalingga- Ayat seribu dinar adalah potongan akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 surat At Thalaq didalam Al-Quran yang sering diamalkan untuk menarik rezeki jika diamalkan setiap hari.
Didalam kandungan dari ayat seribu dinar tersebut sebagai ayat yang dikhususkan untuk memohon kelimpahan rezeki karena pada dasarnya ayat tersebut memang membahas tentang Allah yang maha kuasa dan maha murah rezeki.
Banyak orang menganggap bahwa ayat seribu dinar merupakan mantra atau doa pesugihan agar cepat kaya, menarik rezeki setiap hari, mudah menghasilkan banyak uang dan sebagainya.
Baca Juga: Doa dan Amalan Sholawat dari Habib Luthfi yang Menyamai Seratus Ribu Shalawat, Ini Bacaannya
Padahal sesungguhnya ayat seribu dinar apabila diterjemahkan maka isi atau makna yang terkandung di dalamnya memang secara gamblang merupakan permohonan doa kepada Allah SWT tentang memberi rizki, tawaqal dan keikhlasan terhadap masa depan.
Selain itu sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh an-Nu‘man ibn Basyir. Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Alquran.” (HR Baihaqi) termasuk didalamnya adalah ayat seribu dinar.
Rasulullah SAW bersabda: “Siapa saja membaca Alquran,(termasuk ayat seribu dinar) mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya dan sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan pada kedua orang tuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia.
Baca Juga: Obat Hilang Indra Penciuman dan Rasa, Bahannya Disekitar Kita
Keduanya pun bertanya, ‘bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu?’ Dijawab, ‘karena anakmu telah membawa Alquran.” (HR Al-Hakim).
Adalah Ibnu Katsir yang menjelaskan melalui tafsirnya tentang keutamaan atau manfaat yang bisa diterima seseorang apabila mengamalkan ayat seribu dinar secara istiqamah dan rutin.