Lensa Purbalingga - Para penikmat kopi Purbalingga akhirnya kembali bisa memanjakan lidah mereka dengan aneka kopi baik Robusta ataupun Arabika di acara Road to Festival Kopi Purbalingga 2021.
Kopi Robusta dan Arabika yang disajikan di 10 stand kopi yang berjajar di Festival Kopi Purbalingga merupakan biji-biji kopi terbaik yang di tanam di berbagai daerah di Purbalingga.
Baca Juga: Diduga Mabuk Berat, Sebuah Motor Mengalami Kecelakaan di Kejobong Purbalingga
Salah satu yang jamak ditemui di beberapa stand yang ada di Festival Kopi Purbalingga adalah Kopi Arabika Gunung Malang.
Gunung Malang sendiri adalah salah satu daerah di wilayah Kecamatan Karangreja dan banyak terdapat petani kopi Arabika di sana.
Baca Juga: Gara-gara Mabok, 2 Pemuda Masuk Selokan Bareng di Kejobong Purbalingga
Menjelang sandikala pada Sabtu 11 Desember 2021 kami menyempatkan hadir ke beberapa stand yang berdiri untuk menjajakan dan meramaikan acara Road to Festival Kopi Purbalingga.
Pada kesempatan itu, kami berkesempatan mencicipi kopi Arabika Gunung Malang yang diolah dengan proses natural.
Proses natural adalah penanganan paska panen ceri kopi yang langsung dijemur hingga kopi mengering dan siap di-roasting.
Baca Juga: Bripka Haryanto Terpilih sebagai Ketua Asosiasi Futsal Kabupaten Purbalingga
Kami memesan kopi dengan sajian tubruk. Selain penyajiannya yang sederhana, menyajikan kopi dengan cara tubruk konon dapat bisa mengeluarkan cita rasa dan karakter kopi.
Lima belas menit berselang, kopi yang kami pesan datang diantar ke meja yang bertentang di antara stand-stand yang berhadapan tempat kami menunggu.
Kopi Arabika Gunung Malang yang masih panas menguarkan aroma harum dari Kelik yang berkelok merangsang indra penciuman.
Baca Juga: Ini 8 Tim yang akan Saling Bertemu di Perempat Final Piala Ketua DPRD Purbalingga 2021
Saat cecapan pertama untuk kopi Arabika Gunung Malang yang kami pesan, sensasi manis dan pahit yang tidak dominan langsung menyebar di permukaan lidah.
Konon, penikmat kopi sejati tidak perlu gula untuk menikmati secangkir kopi.
Tapi, di luar dugaan dan persepsi yang hidup di masyarakat bahwa kopi itu pahit, dalam se-cup kopi Arabika Gunung Malang ini memberikan sensasi rasa manis yang membuat gula menjadi tidak berarti.
Baca Juga: Kesebelasan Kaligondang Tantang Juara Bertahan Mrebet di Babak 8 Besar Piala Ketua DPRD Purbalingga
Selain kopi Arabika Gunung Malang, kami juga mencoba mencicipi kopi jenis Robusta Kejobong.
Kopi Robusta Kejobong ini juga setali tiga uang dengan kopi Arabika Gunung Malang dalam proses pengolahannya.
Sebagaimana diketahui, kopi jenis Robusta memang cenderung lebih pahit ketimbang kopi jenis Robusta.
Baca Juga: Kesebelasan Mrebet terlalu Tangguh untuk Dikalahkan Karangreja di Piala Ketua DPRD Purbalingga
Meski demikian, dengan cara meracik yang pas secangkir kopi Robusta Kejobong yang pahit tetap bisa dinikmati tanpa gula.
Kopi jenis ini menurut kami sangat cocok pagi para perokok. Karena sungguh nikmat menikmati secangkir kopi Robusta Kejobong sembari menghisap sebatang rokok.
Kegiatan Road to Festival Kopi Purbalingga ini sebenarnya ajang mengecek pasar bagi para pelaku usaha kopi di Purbalingga.
Baca Juga: Polres Purbalingga Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jatim
Sebagaimana diketahui, pandemi yang berjalan hampir 2 tahun juga sempat membuat para pengusaha kopi di Purbalingga kembang-kempis.
"Sebenarnya kegiatan kali ini masih bersifat 'road to', karena memang kami masih perlu memastikan pasar penikmat kopi di Purbalingga apakah masih ada atau tidak," kata Deni Arif Kurniawan, salah seorang pelapak dan juga anggota komunitas Petani Kompak.
Baca Juga: Road to Festival Kopi Purbalingga: Melangkah lagi Memperkenalkan Kopi saat Pandemi
Kegiatan ini juga menjadi salah satu rangkaian acara Hari Jadi Purbalingga ke-191 tahun.
Dinporapar yang bekerjasama dengan beberapa komunitas pedagang kopi dan petani kopi Purbalingga membuat acara road to Festival Kopi Purbalingga kali ini.***