Lensa Purbalingga - Iqbal Rizky Pratama dan Kholid Karsim, Atlet Paralympic asal Purbalingga yang meraih medali dalam ajang Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVI Papua 2021 mendapatkan penghargaan tali asih pada acara Musyawarah Olahraga Kabupaten (Musorkab) National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Purbalingga.
Iqbal Rizky Pratama dan Kholid Karsim berhasil meraih 3 emas dan 2 perak dalam pesta olahraga Paralympic terbesar di Indonesia tersebut.
Pada acara yang diselenggarakan di Opera Steak and Resto Purbalingga, Rabu, 29 Juni 2022 tersebut, Kepala Dinporapar Purbalingga, Prayitno, berharap, prestasi kedua atlet tersebut bisa dipertahankan dan ditingkatkan.
“Saya berharap prestasinya bisa terus ditingkatkan lagi, tidak hanya di cabang panahan dan atletik saja tapi juga cabang olahraga yang lain. Dan mudah-mudahan atlet kita bisa bertanding di event yang lebih tinggi lagi seperti Asian Paralympic Games dan Islamic Solidarity Games mendatang, ” kata Prayitno.
Baca Juga: Di Purbalingga Surplus Beras 8 Ton Tiap Tahun, Dinpertan: Pasokan Pangan Cukup
Iqbal meraih 2 emas dari cabang olahraga (cabor) lari 200 meter dan lari estafet beregu, serta 2 perak dari cabor lari 100 meter dan lompat jauh.
Sementara Kholid meraih 1 emas dari cabor panahan beregu putra.
Baca Juga: Budayakan Makan Ikan di Purbalingga, Pokdakan Makna Jaya Bagikan Lele Gratis
Prayitno juga menginginkan agar NPCI Purbalingga bisa membina atlet difabel di Purbalingga dan juga mampu mencari bibit atlet difabel agar mereka juga punya ruang untuk berpartisipasi dan berprestasi.
Prayitno juga mencatat, sedikitnya ada sekitar 14 ribu penyandang difabilitas di Kabupaten Purbalingga dan belum semuanya terbuka untuk dilatih menjadi atlet.
Baca Juga: Rumah Seorang Kakek di Purbalingga Kebakaran, Begini Kronoliginya
Sementara itu, dalam forum Musorkab NPCI Purbalingga kali ini, terpilih Hendrat Sularko sebagai ketua NPCI Kabupaten Purbalingga periode 2022-2027.
Sebagai Ketua Terpilih, Henrat berkomitmen untuk bisa mewadahi para atlet difabilitas agar tetap berprestasi.
“Karena kita memang kekurangan atlet. Dan kendalanya masih banyak orang tua yang minder mempunyai anak disabilitas. Jadi target kita juga ke sana, lebih banyak membangun rasa percaya diri kepada teman-teman diabilitas dan juga orang tua. Mudah-mudahan bisa terwujud sebagai landasan awal untuk mencetak atlet-atlet yang lebih berprestasi lagi,” katanya.***