Direksi Baru, Bupati Purbalingga Minta Kinerja PDAM Jangan Asal-Asalan

3 Juli 2022, 06:00 WIB
Direksi Baru, Bupati Purbalingga Minta Kinerja PDAM Jangan Asal-Asalan. /Laksa Tiar Makmuria./

Lensa Purbalingga - Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) tanpa tedeng aling-aling langsung menyampaikan keinginannya kepada jajaran direksi Perusahan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Perwira yang baru seusai melantik mereka pada Kamis, 30 Juni 2022 lalu.

Tiwi langsung menyampaikan kepada Sugeng selaku Direktur Utama dan Baryono selaku Direktur Umum untuk tidak bekerja asal sesuai standar saja.

"Jadi," Pak Sugeng Pak Baryono, saya ini tidak bisa terima kalau ke depan PDAM kinerjanya standar-standar saja seperti tahun-tahun belakangan," kata Tiwi seusai melantik mereka berdua.

Baca Juga: Hendak Bepergian, Berikut Prakiraan Cuaca Purbalingga Hari Ini, Minggu 3 Juli 2022, Siang hingga Sore Hujan

Tiwi juga menambahkan, penambahan satu direksi ini juga menjadi energi tambahan agar Perumda Tirta Perwira bisa melakukan banyak terobosan.

"Jadi penambahan direksi ini diharapkan dapat mendorong produktivitas kinerja perusahaan ini lebih maksimal," kata Tiwi.

Baca Juga: Lelang Pengadaan Komputer Dinas Pendidikan Purbalingga Selalu Ditunda Pengumumannya, Ini Tanggapan Dindikbud

Tak lupa, Tiwi juga memberikan beberapa poin untuk menjadi perhatian jajaran direksi Perumdam Tirta Perwira.

Salah satunya kapasitas pelayanan Perumdam yang saat ini baru mencakup 40% dari masyarakat Purbalingga.

"Jadi masih bisa didorong, harapannya ke depan bisa 70 atau 80%. Potensi ini perlu digali dengan maksimal," katanya.

Baca Juga: Ratusan ASN di Purbalingga Dites Urine, Ada Apa? Ini Hasilnya

Dia juga menyinggung perihal beberapa kecamatan padat penduduk di Purbalingga yang belum menerima aliran air dari PDAM.

Diantaranya Kejobong, Karangmoncol, Pengadegan, Kertanegara dan Karangjambu. Hal ini perlu dipikirkan agar PDAM bisa membuka akses ke sana termasuk meningkatkan sumber mata air baku.

Selain itu ada pula masalah di lapangan seperti kebocoran saluran air dan tarif yang dikenakan kepada pengguna layanan PDAM.

"Jadi kalau kita perhatikan tarif PDAM Purbalingga masih relatif rendah dibanding daerah lain. Namun peningkatan tarif perlu memperhatikan kondisi masyarakat, Jangan sampai menimbulkan gejolak, hati-hati dan perlu kajian, namun ini menjadi opsi terakhir," katanya.

Baca Juga: Bupati Purbalingga Antar Langsung Calon Jamaah Haji ke Embarkasi Solo

Hal yang tak kalah penting, menurut Tiwi, para direksi juga mesti bisa melakukan hilirasi produk air minum dalam kemasan (AMDK) dengan lebih tertib baik secara administrasi dan pemasaran.

"AMDK ini jangan dipandang sebelah mata, karena memiliki potensi yang luar biasa. Jadi kalau ini bisa diseriusin bisa kita kita dorong untuk bisa menghasilkan kontribusi terhadap PAD," katanya.

Baca Juga: Lampaui Target Nasional, 126.004 Anak di Purbalingga Sudah Punya Kartu Identitas Anak

Tiwi juga meminta agar Perumdam juga melakukan promosi produk dengan gencar dan tidak sekadar berpangku tangan kepada Pemkab.

"Harusnya PDAM ini jemput bola, jangan menunggu dipesenin dari OPD, jangan nunggu dipesenin dari masyarakat. Tapi kalau kita ingin sukses marketing harus berani capek jemput bola ke masyarakat. Ini juga pimpinan OPD hadir, coba sounding ke mereka-mereka untuk bagaimana jualan panjenengan disukseskan," kata Tiwi.***

Editor: Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler