Lensa Purbalingga - Adanya kabar pihak SMP N 4 Purbalingga melakukan pemaksaan pembelian seragam ke muridnya pada ajaran baru dibantah oleh pihak sekolah.
Hal itu terkuak saat anggota Komisi III DPRD Purbalingga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SMP N 4 Purbalingga, Senin 18 Juli 2022.
"Berita yang beredar itu tidak benar. Tidak ada paksaan," kata Kepala Sekolah SMP N 4 Purbalingga, Endang Yuliani kepada anggota Komisi III DPRD Purbalingga.
Baca Juga: Sandiaga Uno: Bulumata Purbalingga Diminati Pasar Fashion Amerika dan Dipakai Lady Gaga
Endang menyampaikan bahwa sebenarnya orangtua yang menitipkan uang untuk pemesanan bahan baju seragam sekolah khawatir uang akan dipakai untuk kepentian lainnya.
“Sekali lagi, itu tidak ada paksaan dari pihak sekolah,” tandasnya.
Baca Juga: Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Purbalingga: Efek Stunting Bisa Perlambat Laju Ekonomi
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Purbalingga, Sutrisno mengatakan, setelah kami cek ternyata pihak sekolah membantah adanya pemaksaan tersebut.
"Kami meminta rumor tersebut sebaiknya tak jadi polemik dan bisa segera selesai. Terutama antara pihak sekolah dengan orang tua murid,” terangnya.
Baca Juga: Purbalingga Targetkan Jadi Kabupaten ODF
Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Purbalingga Eko Budi Santoso menambahkan, berita yang beredar tentang adanya pemaksaan pembelian seragam itu tidak benar.
Setelah berita tersebut viral, pihaknya langsung menuju ke sekolah tersebut atas perintah Kepala Dindikbud dan meminta klarifikasi ke kepala sekolah.
"Pada saat itu juga kami langsung mengkonfirmasi kepada pihak sekolah adanya berita itu, pihak sekolah membantah perihal itu," ungkapnya.***