Museum Soegarda Purbalingga Hadirkan Program Belajar Bersama Menarik Minat Kunjung Generasi Muda

5 Desember 2022, 15:09 WIB
Museum Soegarda Purbalingga Hadirkan Program Belajar Bersama Menarik Minat Kunjung Generasi Muda. /Humas Museum Soegarda Purbalingga.

Lensa Purbalingga - Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja Purbaliggga berupaya menarik minat generasi muda dengan menghadirkan program interaktif bertajuk belajar bersama.

Pada tahun 2022 ini, program belajar bersama di Museum Soegarda Purbalingga dilaksanakan dalam tiga bentuk kelas.

"Masing masing kelas yaitu, membatik, kelas bermain musik tradisi calung dan kelas Melukis," kata Kabid Pembinaan Kebudayaan Dindikbud Purbalingga, Wasis Andri Wibowo, Senin 5 Desember 2022.

Baca Juga: Atlet Basket Purbalingga Alami Cedera Saat Bertanding, Polisi Lakukan Ini

Lebih lanjut Wasis menjelaskan bawa program ini dilaksanakan untuk memfasilitas penerapan Kurikulum Merdeka.

“Sekaligus untuk mewujudkan visi museum sebagai sumber informasi kebudayaan di Kabupaten Purbalingga,” kata Wasis.

Hasil karya peserta kelas, kata Wasis, nantinya akan dipajang di Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja.

Seperti 10 karya lukisan tas kain terbaik dari Kelas Melukis, yang digelar beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Persibangga Purbalingga U 17 Lolos ke 16 Besar Piala Soeratin

Program untuk Pelajar.

Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja Purbalingga menggelar kelas melukis dengan medium tas kanvas.

Peserta kelas akan melukis dengan tema Museum Soegarda, mulai dari sosok Soegarda itu sendiri hingga bentuk koleksi museum.

Peserta kelas .elukis adalah pelajar SMP sederajat di Kabupaten Purbalingga. Peserta mendapatkan materi dan bimbingan praktik dari narasumber praktisi, dalam dua kali pertemuan kelas.

Baca Juga: BMKG Hari Ini, Prakiraan Cuaca Pubalingga, Senin 5 Desember 2022, Pagi Berawan, Siang Sore Malam Hujan

Budhi Sugarda, salah satu putra Prof Dr R Soegarda Purbalingga yang sempat hadir dalam sesi Kelas Melukis, menyambut positif kegiatan ini.

Budhi bahkan merasa terharu dengan lukisan ayahnya yang ada di tas kain tersebut.

Kemudian, dalam kelas bermain musik tradisi calung, peserta belajar membuat instrument khusus untuk Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja bersama pelaku musik tradisi di Bumi Soedirman. Pembelajaran intens ini dilaksanakan di dalam museum.

Baca Juga: KPU Purbalingga Usul Penataan Dapil Ditambah di Pemilu 2024

Membangkitkan Motif Batik.

Untuk Kelas Membatik, Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja mendorong produksi duplikasi batik motif Naga Tapa.

Sebagai informasi, motif Naga Tapa merupakan salah satu motif langka. Dulu, motif batik ini hanya dikenakan oleh pegawai pemerintahan di era Bupati Purbalingga IX, Aryo Sugondo.

"Selama ini tidak mudah menemukan batik motif Naga Tapa seperti dalam koleksi buatan 1940-an ini di kalangan umum. Jadi Kelas Membatik ini sekaligus jadi ajang duplikasi motif Naga Tapa yang memang langka dan punya nilai sejarah di Purbalingga", kata kurator Museum Prof Dr R Soegarda Poerbakawatja, Anita.

Baca Juga: Secara Fisik MPP Purbalingga Belum Sempurna Sudah Bisa Difungsikan, Pertengahan Desember 2022 Diresmikan

Kelas membatik dikhususkan bagi para pembatik maupun generasi muda yang telah memiliki dasar membatik.

Melalui kelas ini diharapkan, motif Naga Tapa bisa kembali bangkit dan mampu menjadi salah satu motif batik khas Purbalingga.***

Editor: Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler