Terancam Retakan Tapal Kuda, Warga di Dusun Pengungsen Sirau Tak Punya Biaya untuk Relokasi

8 November 2020, 16:21 WIB
Dapur milik salah satu warga, Kaminto, 43, di dusun Pengungsen desa Sirau dirobohkan karena terancam retakan tanah yang semakin parah /

LensaPurbalingga - Hujan deras dengan intensitas tinggi yang menerpa wilayah Purbalingga akhir-akhir ini menambah jejak kerawanan bencana tanah longsor di dusun Pengungsen, Desa Sirau Kecamatan Karangmoncol, Purbalingga.

Retakan tanah menjalar hampir ke seluruh rumah di wilayah RT 15 RW 5, yang dihuni oleh 17 KK. Warga di lokasi tersebut pun terancam longsor, terutama jika diguyur hujan terus menerus.

Baca Juga: Puluhan Rumah Rusak Diterjang Hujan Deras dan Angin Kencang di Purbalingga: 'Aku Kira Ini Mimpi'

Selain retakan tanah, rumah warga juga terancam longsoran tebing tanah karena pemukiman Dusun Pengungsen berada di tanah pegunungan, berupa tebing dan jurang.

Di Dusun Pengungsen, pusat pergerakan tanah berada di areal pesawahan terasering yang berada di bawah pemukiman warga.

Baca Juga: Terkendala Cuaca, Penanganan Longsor Akibat Hujan Deras di Hutan Siregol Karangmoncol Terhambat

Tanah mengalami retak dan amblas berpola tapal kuda hingga kedalaman 1,5 meter.

"Bahaya ini, sepanjang jalan menuju lokasi pusat tanah bergerak ada rekahan rekahan tanah, rawan sekali tanahnya ambles apalagi di bawah ternyata ada aliran sungai Tambra," ucap Sekretaris Camat Karangmoncol, Sapto Suhardiyo saat meninjau lokasi longsor dusun Pengungsen desa Serang bersama BPBD Purbalingga, dan Forkopimcam Karangmoncol, Jumat, 6 November 2020.

Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang, Puluhan Pohon Tumbang di Jalur Kemangkon - Purbalingga

"Kami melihat beberapa rumah warga sudah tidak berpenghuni karna udah mengevakuasi diri ke tempat yang lebih aman, saat menuju lokasi juga beberapa kali bertemu warga yang naik untuk evakuasi ke tempat yang aman," kata Sapto.

Tim BPBD Purbalingga bersama Forkopimcam Karangmoncol, Relawan dan Perangkat desa Sirau menjumpai salah satu rumah warga yang sudah ditinggalkan penghuninya untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman

Salah satu warga terdampak, Kaminto, 43, mengatakan, dirinya memilih tetap tinggal di rumah bersama keluarganya meski rawan longsor maupun rawan terkena longsoran tebing di samping rumahnya.

Baca Juga: Akibat Hujan Deras, Jembatan Penghubung Antar Desa Di Kecamatan Kaligondang Ambles

"Kalo tidur kan di rumah belakang, ini yang depan dapur dari kayu sudah kita bongkar sekalian, karena Jumat jam setengah limaan retakannya tambah parah. Kalo retak sih udah lama retak, tapi ini retakannya tambah yaudah kita rubuhkan sekalian dapurnya," ucap Kaminto.

"Dapurnya dipindah ini ke samping rumah, mau pindah ke tempat aman gimana orang ini buat benerin dapur seng atapnya aja ngutang, belum dibayar," pungkasnya.

Baca Juga: Angin Kencang Robohkan 20 Tiang Listrik, Sejumlah Wilayah di Purbalingga Gelap Gulita

Sementara, Sekretaris Desa Sirau Dedi Purwanto mengatakan, selain mengimbau warga pergi ke tempat aman terutama saat hujan deras, Pemerintah desa juga sudah menyediakan tanah untuk relokasi tempat tinggal bagi warga di dusun Pengungsen yang selalu diintai bencana longsor.

"Kami pemerintah desa sudah menyediakan lahan untuk relokasi warga di dusun Pengungsen yang terancam longsor, lokasinya ada di dusun Paguyangan kompleks kantor balai desa Sirau," ucapnya.

Baca Juga: Dua Hari Aliran Listrik Padam, Sebagian Warga Purbalingga Masih Gelap - gelapan

Akan tetapi, lanjutnya, saat ini desa sebatas memberikan relokasi tanah, sedangkan biaya pembangunan rumah ditanggung oleh masing masing warga terdampak.

"Rumah warga di Pengungsen yang sudah ditinggalkan karna rusak dan bahaya ada 6 rumah, penghuninya ngungsi di rumah saudaranya, ada yang sudah buat rumah lagi," jelasnya.

Dedi berharap, setelah BPBD Purbalingga meninjau longsor di dusun Pengungsen ada langkah langkah penanganan segera, dan mitigasi bencana dapat terlaksana sehingga penanganannya lebih tepat.

Baca Juga: Truk Bermuatan Semen Terguling di Kalimanah, Arus Lalu Lintas Sempat Terhambat

Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga, Umar Fauzi mengatakan, akan segera berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan bekomunikasi bersama Badan Geologi Pusat Mitigasi Bencana Unsoed Purwokerto untuk meninjau lokasi melakukan mitigasi bencana lebih lanjut dan memberikan rekomendasi penanganan kepada pemkab Purbalingga sehingga warga terbebas dari ancaman longsor.

Baca Juga: Cabup Tiwi Jenguk Korban Hujan Angin di Kemangkon

"Bersama Forkopimcam Karangmoncol kami meninjau lokasi di Pengungsen, melihat apakah masih layak buat dihuni atau tidak, cukup rawan ya ini tanah bergerak, di bawah ada aliran sungai Tambra dan diatasnya juga ada aliran selokan kalau hujan deras bisa menggerus tanah," terang Umar.

"Kami juga bertemu warga yang ada di zona ini, dan berpesan jika hujan terus menerus lebih dari dua jam agar menyingkir di luar zona rekahan ini ke tempat yang lebih aman agar terhindar dari bencana," pungkasnya.***

Editor: Fitri Khasanah

Tags

Terkini

Terpopuler