Sebulan di Pengungsian, Pramuli Purbalingga Kembali Sanggar Pramuka

- 4 Januari 2021, 06:15 WIB
Pramuli siapkan makan malam untuk para pengungsi tanah bergerak di Desa Tumanggal, Minggu malam 3 Januari 2021.
Pramuli siapkan makan malam untuk para pengungsi tanah bergerak di Desa Tumanggal, Minggu malam 3 Januari 2021. /Istimewa.

Kepala Desa Tumanggal, Surati menyampaikan terima kasih kepada seluruh relawan dan semua pihak yang telah peduli kapada masyarakat Dusun Pagersari. Pihak Desa memang meminta kepada relawan dari Pramuli dan Tagana Purbalingga untuk membantu menyiapkan kemandirian para pengungsi bencana tanah bergerak agar bisa memulai kehidupan baru.

Baca Juga: Ganjar Bersama Kapolda Jateng Jemput Langsung Jenazah Habib Ja'far di Bandara

“Untuk Kakak-kakak Pramuli dan saudara-saudara kami dari Tagana, terima kasih atas kerja keras, keikhlasan serta kepeduliannya. Tak lupa juga untuk para relawan lainnya yang telah membantu korban terdampak bencana alam. Bahu membahu mengevakuasi, membantu memasak di dapur umum, serta semua masyarakat terima kasih atas donasinya, semoga yang dilakukan dapat menjadi ladang amal ibadah,” ungkapnya

Kwarcab Purbalingga selama masa tanggap darurat telah menerjunkan sekitar 90 orang anggota Pramuka yang terdiri para Andalan Cabang, DKC, DKR, Pramuli, Ubaloka, Pasperda, Saka, Unit Pewarta Pramuka dan anggota Kwartir ranting.

Baca Juga: Nyalakan Rokok Lupa Matikan Kompor Gas, Rumah Sutikno Terbakar

Sebagai informasi, bencana tanah bergerak yang melanda Dusun Pagersari, Desa Tumanggal terjadi pada Kamis, 3 Desember 2020. Pergerakan tanah diakibatkan karena faktor hujan yang mengguyur kawasan tersebut sejak pagi hingga malam hari.

Selain itu, faktor topografi dengan kemiringan 30 derajat membuat tanah di Dusun Pagersari semakin labil. Akibatnya puluhan rumah mengalami retak pada bagian dinding bahkan beberapa diantaranya roboh.

Baca Juga: Griya Satria Grup Bersama Satlantas Polresta Banyumas Bagikan Ribuan Masker

Kerusakan yang terjadi mulai dari rusak ringan hingga dapur ambruk karena elevasi tanahnya turun dan dua rumah lainnya amblas. Hingga Kamis, 31 Desember 2020 warga terdampak tersebar di RT 15, 16 dan 17 atau sebanyak 213 Kepala Keluarga yang terdiri dari 704 jiwa mengungsi ke tempat yang lebih aman.***

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah