Bupati Cemaskan Kasus Corona di Purbalingga Melonjak Pasca Lebaran

- 10 Mei 2021, 07:41 WIB
Pemakaman terhadap pasien terkonfirmasi pisitif Covid-19 di Purbalingga, baru-baru ini.
Pemakaman terhadap pasien terkonfirmasi pisitif Covid-19 di Purbalingga, baru-baru ini. /Fitri Khasanah.

Lensa Purbalingga - Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengaku khawatir pasien Covid-19 di wilayah Purbalingga akan kembali melonjak pasca lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.

Terlebih, setelah pihaknya melihat informasi bahwa tempat-tempat perbelanjaan makin ramai diserbu masyarakat untuk membeli keperluan lebaran yang rentan abai terhadap penerapan protokol kesehatan.

"Saya melihat euforia masyarakat jelang idul fitri luar biasa yah. Kemarin juga Alun-alun sempat ramai, dan ini saya tugaskan Tim Satpol PP di lingkungan Alun-alun untuk jaga-jaga memastikan masyarakat mengenakan masker," katanya Minggu sore, 9 Mei 2021 di Peringgitan Pendopo Dipokusumo.

Baca Juga: Seorang Kurir Narkoba di Kebumen Ditangkap, Polisi Sita 6,69 Gram Tembako Gorila

Bupati Tiwi menceritakan biasanya setiap momentum libur panjang di kabupaten Purbalingga trennya ada kecenderungan terjadi peningkatan kasus Covid-19 meskipun tidak signifikan.

"Yang pasti iya khawatir, oleh karenanya jelang lebaran posko posko hasil kordinasi Polres dengan Forkopimda ini kan ada Operasi Ketupat Candi tidak hanya berjaga kemanan lebaran tapi juga pencegahan Covid-19 melalui kendaraan ataupun pemudik yang masuk," terangnya.

Baca Juga: Habis Sahur, Belasan Warga Purbalingga Keracunan Sate Ayam

Menurut Bupati Tiwi, kedatangan pemudik sulit dibendung, namun dapat diantisipasi.

Ia meminta agar pemudik sebagai pelaku perjalanan yang pulang ke Purbalingga segera memeriksakan diri ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.

"Pemerintah sudah menerapkan aturan pelarangan mudik, tapi memang nggak bisa dibendung, masih ada pemudik yang terus datang ke Purbalingga. Kalau pemudik tidak memiliki hasil negatif Covid-19, wajib diarahkan rapid ke puskesmas terdekat, yang mampu ya bayar, kalo nggak mampu pemerintah menggratiskan rapid antigen," jelasnya.

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x