“Stimulus fiskal pemerintah melalui bantuan sosial turut mendorong perbaikan konsumsi. Bantuan sosial berupa kebutuhan pokok, bantuan tunai, maupun subsidi listrik diperkirakan mampu menahan penurunan tingkat konsumsi masyarakat berpenghasilan rendah lebih dalam,” ucapnya.
Kemudian, porsi pembiayaan dari perbankan juga mengalami peningkatan. Pada Agustus tahun ini, penyaluran kredit modal kerja tumbuh sebesar 27,84% (year on year). Angka ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Di sisi lain, pertumbuhan kredit UMKM di Kabupaten Purbalingga sudah mengalami tren peningkatan dengan pertumbuhan sebesar 10,67% pada Agustus 2021,” ujarnya.
Sekda Purbalingga, Herni Sulasti menyampaikan pada kesempatan yang sama, pada tahun 2022 Kabupaten Purbalingga menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5-5,5% dengan angka inflasi ditargetkan di bawah 3%.
“Target ini tentu cukup berat, namun kita optimis dengan kerjasama yang baik dari semua stakeholder akan tercapai,” imbuhnya.***