BPNT di Kecamatan Rembang Purbalingga Muncul Polemik, Begini Ceritanya

- 10 Januari 2022, 22:35 WIB
Sejumlah Kades di Kecamatan Rembang Purbalingga melakukan diskusi di Aula Desa Losari munculnya polemik penyaluran BPNT, Senin 10 Januari 2022.
Sejumlah Kades di Kecamatan Rembang Purbalingga melakukan diskusi di Aula Desa Losari munculnya polemik penyaluran BPNT, Senin 10 Januari 2022. /Kurniawan./

Lensa Purbalingga - Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga muncul polemik.

Polemik tersebut muncul pada pendistribusian periode 13-14. Dimana Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kecamatan Rembang Purbalingga hanya menerima 12 kg beras yang sebelumnya 13 kg.

Baca Juga: Foto Admine Grup Facebook SUPER Riza Ardiana Bersama Bupati Purbalingga Viral di Medsos

Menyikapi hal tersebut, sejumlah Kepala Desa di Kecamatan Rembang Purbalingga melakukan pertemuan.

Pertemuan dilakukan di Aula kantor Desa Losari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Senin 10 Januari 2022.

Baca Juga: Ikut Parodi Video Klip Noah 'Yang Terdalam', Bupati Purbalingga Bikin 'Yang Termewah'

Hadir dalam pertemuan tersebut

1.Kades Makam Siswo Edi Karyono

2.Kades Panusupan Surismi

3.Kades Sumampir Wismono.

4.Kades Losari H. Harwanto.

5.Kades Tanalum Ujang Jatmiko.

6.Kades Gunung Wuled Nasirudin Latif.

7.Kades Karangbawang Toyo.

8.Kades Bodaskarangjati Muhajid.

9.Kades Wanogara Wetan M. Akhyar Siarno

10.Kades Wanogara Kulon H. Sunarto, S.Pd

11.Kades Wlahar Ali

Baca Juga: Terekam CCTV! Seorang Pemuda Nekat Curi Burung di Bukateja Purbalingga

Sejumalh Kades ini menyampaikan bahwa setelah adanya muncul polemik ini mengkrocek ke e warung di desanya masing-masing.

Dari hasil yang diperoleh ternyata benar, untuk pendistribusian 13-14 KPM hanya mendapat 12 kg beras.

"Kami sudah kroscek ke e warung, ternyata benar periode 13-14 KPM mendapat 12 kg beras yang sebelumnya 13 kg," kata Kades Wlahar, Ali.

Baca Juga: PDIP Siapkan Kader Terbaik untuk Pilkada DKI, Ini Kata Hasto Soal Gibran

Adanya polemik ini, para kades mengaku dalam posisi bimbang. Sebab, terkait BPNT, Kades mengaku tidak pernah diajak koordinasi.

"Jika terjadi masalah warga datang ke Pemdes, tapi selama ini tidak kordinasi dengan kami para Kades," ungkap Kades Gunung Wuled, Nasirudin Latif.

Baca Juga: Hasto Mengklaim PDIP Miliki Banyak Kader Untuk Gantikan Anies Sebagai Gubernur DKI

Diwawancarai terpisah, kordinator e-warung Kecamatan Rembang, Sutrisno membenarkan hal tersebut.

Sutrisno berdalih kenapa 12 kg, karena pada periode 13-14 kualitas berasnya kita pakai premium.

"Ia benar, khusus periode 13-14 berasnya premiun 12 kg, beda dengan periode sebelumnya 13 kg," ungkapnya.

Baca Juga: Gadis Cantik di Purbalingga Rela Jadi Montir, Begini Kisahnya

Dia menjelaskan, bahwa tidak aturan yang mengharuskan berapa jumlah beras yang diterima setiap paketnya oleh KPM.

"Dalam Pedum hanya diatur item di setiap paket. Misalnya, untuk satu paket harus ada beras, telur, serta komoditas lain yang untuk menunjang nutrisi masyarakat," imbuhnya.***

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x