Lensa Purbalingga - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional RI (BKKBN RI) akan mengucurkan Rp 11 Miliar untuk penanganan stunting (anak gagal tumbuh) di Purbalingga.
Hal itu disampaikan Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo saat kunjungan monitoring penanganan stunting dan progam KB di Kabupaten Purbalingga, Sabtu 5 Februari 2022.
"Jadi terdiri dari BOKB (Bantuan Operasional KB) sebesar Rp 9,2 miliar kemudian juga ditambah DAK (Dana Alokasi Khusus) Fisik sebesar Rp 1,8 miliar. Total Rp 11 miliar," katanya di Pringgitan Pendopo Dipokusumo, Purbalingga.
Baca Juga: Hujan Angin Landa Purbalingga, Puluhan Rumah Porak Poranda, Remaja Luka Terkena Asbes
Anggaran tersebut akan disalurkan melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsosdalduk KBPPPA).
Alokasi anggaran tersebut, katanya, bisa diposkan ke jambanisasi, bedah rumah, pembangunan saluran air bersih rumah tangga dan sebagainya.
Baca Juga: Hujan Angin, Atap PKD dan Rumah Warga di Desa Metenggeng Purbalingga Porak Poranda
Hasto juga menjelaskan, angka stunting di Purbalingga dinilai cukup baik yakni 16,8%. Angka tersebut sudah mendekati target nasional tahun 2024 yakni 14%.
Untuk membantu penurunan ini BKKBN RI telah membentuk Tenaga Pendamping Keluarga (TPK) di tiap daerah.
Baca Juga: 23 Rumah di Desa Karanggedang Purbalingga Rusak Diterjang Angin, Aliran Listrik Juga Padam