Network
Lensa Purbalingga - Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) memastikan kelanjutan pembangunan GOR Indoor Purbalingga pada bulan April.
Hal itu disampaikan Bupati Tiwi saat menerima paparan konstruksi kelanjutan pembangunan GOR Indoor Purbalingga di Ruang Rapat Bupati Kamis, 10 Februari 2022.
Tiwi menekankan, konsultan perencana harus bisa menyelesaikan rancangan GOR Indoor yang berada di kompleks GOr Goentoer Darjono Purbalingga pada akhir Februari.
“Berarti awal Maret bisa follow up masuk lelang. Harapanya tidak sampai akhir tahun bisa selesai dan diresmikan karena ini momentum program strategis daerah,” kata Tiwi.
Baca Juga: Polisi Gerebek Sabung Ayam di Kejobong Purbalingga, Delapan Orang Ditangkap, Satu Kabur
Tiwi menambahkan, kelanjutan pembangunan GOR Indoor harus bisa digunakan terlepas dari adanya kendala di bagian mebelair.
Dia juga menginginkan sistem drainase di GOR Indoor mesti harus baik agar tak ada genangan apabila terjadi hujan deras.
“Dalam rancangan kita kali ini juga harus menyediakan parkir. Hal ini untuk mengantisipasi Ketika GOR Indoor digunakan atau disewakan berbagai event. Sebab harapan saya GOR Indoor ini tidak hanya sebagai tempat olah raga tapi juga ada kontribusinya untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah),” katanya.
Baca Juga: Lima Kendaraan Angkutan Barang di Purbalingga Terjaring Razia ODOL
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga dan Pariwisata (DInporapar) Purbalingga Prayitno mengatakan, pembangunan GOR Indoor tahun ini disediakan sebesar Rp 5.807.778.000.
“Rencana pekerjaan yang bisa dilaksanakan yaitu atap beton pintu masuk sisi utara dan selatan, dinding batu bata merah, plesteran dan acian, pengecatan, pemasangan kosen alumunium, pemasangan keramik untuk WC dan panggung, mechanical electrical serta galian tanah dan talud keliling bangunan,” ungkapnya.
Jika anggaran mencukupi, lanjutnya, bisa dilakukan pemasangan lapangan tanding berbahan vinyl, papan nama GOR dan penyempurnaan sebagian pekerjaan lingkungan berupa pemasangan paving block.
Baca Juga: Tanah Tebing Desa Limbasari Purbalingga Longsor, Akses Jalan Penghubung Dua Desa Sempat Tertutup
Sudono, Wakil Bupati Purbalingga, juga menambahkan, sebelum masuk proses lelang, proses perencanaan harus final.
Sehingga pada saatnya pelaksanaan pekerjaan konstruksi tidak perlu lagi dilakukan revisi/tambah/kurang atau Contract Change Order (CCO).
“Sebab hal ini akan berdampak pada kualitas bangunan tersebut,” katanya.***
