Lensa Purbalingga - Setelah menggelar rapid test disejumlah Pasar dan pusat perbelanjaan (swalayan), Pemkab Purbalingga melalui Dinas Kesehatan melaksanakan kegiatan serupa pada hari Jumat (29/5) lalu.
Sebanyak 12 tempat pusat keramaian tidak luput dari sasaran. Antara lain, Pasar Hartono, Pasar Mandiri, Pasar Kutabawa, Pasar karangreja, Pasar Kaligondang, Pasar Badog.
Selanjutnya, Pasar Padamara, PT Boyang, Toko ABC Kicen, Toko Minggu Bobotsari, Toko sekar Mas dan Masjid Agung Darusalam. Hasilnya, terdapat 19 orang reaktif.
Baca Juga: New Normal, Bupati Tiwi: Belum akan Menerapkan di Purbalingga
"Ada 19 orang hasil rapid test reaktif. Masing-masing, 2 Pasar Hartono, 3 Pasar Kutabawa, 1 Pasar Kaligondang, 4 Pasar Badog, 4 PT Boyang, 3 Masjid Agung Darusalam, 1 ABC Kicen dan 1 Toko Minggu Bobotsari," kata Kepala Dinas Kesehatan, Drg Hanung Wikanto saat dikonfirmasi by phone, Sabtu (30/5) malam.
Baca Juga: Pemkab Purbalingga Salurkan BLT DD kepada 220 Desa
Hanung mengungkapkan, terhadap sembilan belas orang yang menunjukkan gejala reaktif, dilakukan penelusuran (tracing) terhadap keluarganya dan orang lain yang melakukan kontak langsung dengan yang bersangkutan.
"Sesuai standar prosedur, orang yang reaktif saat rapid test diisolasi di rumah sakit dan dilakukan test Polymerase Chain Reaction (PCR) dan juga swab," jelasnya
Baca Juga: Jalani Rapid Test, Lima Karyawan dari Sejumlah Swalayan di Purbalingga Reaktif
Hanung menambahkan, kendati demikian, ini belum bisa dikategorikan kasus positif Covid-19. Namun temuan ini sudah menggambarkan virus corona ada dan masih muncul di Di Kabupaten Purbalingga.
"Hasil rapid test tidak bisa menjadi pedoman orang tersebut terpapar virus corona. Kita tunggu saja hasil swab. Tetapi masyarakat juga tetap waspada, tidak perlu panik dan menjalankan pola hidup sehat," tuturnya.(wan)