Kadipaten yang Hilang Itu Bernama Mesir, Terletak di Purbalingga

- 7 Juni 2022, 05:45 WIB
Suasana diskusi sejarah di kedai pojok komplek Usman Janatin Purbalingga.
Suasana diskusi sejarah di kedai pojok komplek Usman Janatin Purbalingga. /Laksa Tiar Makmuria./

Lensa Purbalingga - Sebuah peta tua bertarikh 16 Desember 1681 terpajang di Kedai Pojok, Kompleks Usman Janatin, Purbalingga.

Peta bertajuk Plattegrond in Vogelvlucht van de Vesting Missier atau Peta Benteng Mesir Tampak dari Atas ini menginformasikan sebuah wilayah berupa Kadipaten bernama Mesir.

“Tak banyak yang tahu kalau di Purbalingga pernah eksis sebuah wilayah bernama Kadipaten Mesir. Ada arsip peta yang tersimpan di National Arsip Belanda membuka selapis tabir misteri kadipaten itu. Ini yang menjadi topik utama diskusi kali ini,” ujar Gunanto saat diskusi bertajuk "Menguak Tabir Misteri Kadipaten Mesir" pada Minggu, 5 Juni 2022.

Baca Juga: Sulit Mengakses Layanan Kesehatan, Desa Karangbawang mendapat Bantuan Ambulan

Dalam peta tersebut lanjutnya, menggambarkan spesifikasi Benteng Mesir dan peristiwa penyerangan oleh gabungan Tentara VOC dan Mataram dengan pimpinan bernama Komandan Couper dan Tumenggung Soewanata. Sementara, orang nomor 1 di Mesir dipanggil dengan sebutan Raja Namrod.

Benteng ini, kata Gunanto, terbilang cukup besar dengan pagar luar yang disebut Pager Banowatty sepanjang 1021 roeden dengan gerbangnya sepanjang 189 roeden. Kedua ada Madjapahit tinggi 13 kaki.

Baca Juga: Daerah Berpotensi Longsor, BPBD Purbalingga Lakukan Ini

Benteng yang terbuat dari konstruksi kayu ini, kata Gunanto, digambarkan sebagai benteng yang kuat dan di dalamnya berdiri pemukiman, kandang kuda dan gudang perbekalan.

"Pemukiman utama berada di sebelah timur Sungai Klawing yang untuk mencapainya dari Bannowatty harus melewati jembatan kayu selebar 18 roeden. (1 roeden = 3,367 meter). Kemudian ada nama tempat lainya, yaitu, Bukit Onje Luhur, Selinga dan Tambakbaja," kata Gunanto.

Baca Juga: Fantastis! Harga Cabai di Purbalingga Naik Tiga Kali Lipat dari Sebelumnya, Kenapa?

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x