Network
Lensa Purbalingga - Kontingen Pelajar Kabupaten Purbalingga tidak bisa berbuat banyak dalam ajang tahunan Popda se-eks Karesidenan Banyumas yang digelar sejak 6-8 Juni 2022..
Kabupaten Purbalingga secara menyedihkan berada di juru kunci dari empat kabupaten lain.
“Dari empat kabupaten yang ikut ambil bagian, Kabupaten Purbalingga memang berada di urutan buncit alias juru kunci," kata Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga Dinporapar Purbalingga, Wasis Abadi, Sabtu, 11 Juni 2022.
Banyumas keluar sebagai kampiun Popda 2022 dengan torehan 13 medali emas, 11 perak dan 13 perunggu.
Purbalingga sebagai juru kunci hanya mampu meraih 8 medali emas, 12 perak dan 18 perunggu.
Baca Juga: Malam Minggu dan Minggu Samsat Purbalingga Tetap Buka, Simak Jamnya
Sumbangan emas untuk kontingen Purbalingga diperolah dari cabor karate sebanyak 4 medali emas, pencak silat tiga medali emas dan taekwondo satu medali emas.
Wasis menjelaskan, Bidang Pemuda dan Olahraga akan membenahi jebloknya prestasi pelajar Purbalingga di ajang tahunan tersebut.
“Hasil ini akan menjadi bahan evaluasi kami. Kami tetap mengapresiasi raihan ini. Apapun ini hasil perjuangan atlet pelajar kita,” kata Wasis.
Baca Juga: Ini Lokasi dan Anggaran Lima Ruas Jalan Lagi di Purbalingga yang Saat Ini Sedang Diperbaiki
Penyebab jebloknya prestasi pelajar Purbalingga, kata Wasis, karena mental dan tekhnik pelajar kita kalah dibanding pelajar dari kabupaten lain.
Meski jadi juru kunci, Wasis mengatakan, dominasi atlet karate Purbalingga belum tertandingi di ajang Popda tahun ini.
Baca Juga: Ini Lokasi dan Anggaran Lima Ruas Jalan Lagi di Purbalingga yang Saat Ini Sedang Diperbaiki
Menurutnya, untuk cabor karate sudah melalui tahap pembinaan yang tepat.
PR Bidang Pemuda dan Olahraga, katanya, adalah cabor lain terutama yang masih minim prestasi.
“Cabor lain akan segera berbenah dan ke depan bisa berprestasi lebih baik,” tuturnya.
Baca Juga: Kecelakan di Kalikajar Purbalingga, Pemotor Meninggal Dunia
Sementara itu, Ketua KONI Kabupaten Purbalingga Eko Susilo, menilai, Popda merupakan salah satu parameter perkembangan olahraga di suatu daerah.
Melihat prestasi yang jeblok ini, Eko berkomitmen akan menjalin koordinasi lebih erat lagi dengan Dinporapar dan Dindikbud Purbalingga untuk memformulasikan metode pembinaan agar atlet Purbalingga memiliki berprestasi.***
