Network
Lensa Purbalingga - Di masa pandemi wabah Covid-19, Ormas Pemuda Pancasila (PP) melaksanakan bakti sosial (Baksos) dengan memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19.
Dalam baksos tersebut, Ormas Pemuda Pancasila bekerjasama denga Indika Foundation membagikan ratusan paket sembako dan alat pelindung diri (APD) serta penyemprotan disenfektan.
Secara simbolis ratusan paket sembako dan APD serta alat penyemprot disenfektan diserahkan oleh Tim Gugus Tugas Covid-19 MPW PP Jateng, LPAS Widyaningrum SH kepada Ketua MPC PP Purbalingga, Hantar Nur Haryanto.
Baca Juga: Masuk New Normal, Bupati Tiwi Siapkan Perbub di Sektor Pariwisata
"Ini bentuk kepedulian terhadap masyarakat dan tenaga medis. Ada sekitar 500 paket sembako, APD, serta alat penyemprot disenfektan yang disalurkan pada terdampak Covid-19," kata Tim Gugus Tugas Covid-19 MPW PP Jateng, LPAS Widyaningrum SH kepada para awak media, Rabu 17 Juni 2020.
Dia menjelaskan, dipilihnya Kabupaten Purbalingga sebagai sasaran penerima bantuan, juga telah melalui kordinasi sebelumnya.
Jumlah yang diberikan pun telah dikordinasikan dengan pihak MPC PP, sehingga harapannya bisa benar-benar tepat sasaran.
Baca Juga: RSUD Panti Nugroho Purbalingga Nol Pasien Positif Covid-19
"Ini tahap pertama ada 500, tapi tidak menutup kemungkinan bisa dilakukan tahap selanjutnya," ujarnya.
Selain di Kabupaten Purbalingga, kegiatan serupa juga telah dilaksanakan di Kabupaten Banyumas, Semarang Kota, Blora dan Purworejo.
"Masa pandemi ini tidak bisa dipastikan kapan berahir. Namun, masyarakat diminta jangan panik, patuhi imbauan dan aturan pemerintah," ujarnya.
Sementara itu, Ketua MPC PP Purbalingga, Hantar Nur Haryanto menyampaikan terima kasih atas kepedulian Tim Gugus Tugas Covid-19 MPN, MPW Jateng dan Indika Foundation.
Baca Juga: Menuju New Normal, Pemkab Harus Hadir Membantu Pondok Pesantren
"Khawatirnya kalau diberikan langsung akan berkerumun, padahal harus tetep menjaga jarak. Sehingga ini dilakukan secara simbolis," ungkapnya.
Disampaikan, bahwa masyarakat Purbalingga sangat banyak yang terdampak. Apalagi mayoritas mata pencaharian masyarakat sebagai buruh.
"Mayoritas pencahariannya buruh, jadi ya jelas terdampak," ujarnya. (Kurniawan)
