Namun ketika suapan pertama masuk mulut, nasi putih yang pulen dan orek tempe yang pedas manis sungguh menggoyang lidah.
Renyahnya rempeyek tempe yang juga gurih dan pas membuat mulut sulit berhenti mengunyah.
Rushadi mematok harga untuk sebungkus Rasbun sangat ramah bagi kocek pelanggan.
Sebungkus Rasbun dihargai Rp5.000 dan rempeyek tempe per lembarnya Rp2.000. Berbekal uang Rp10.000 pun tetap menerima kembalian.
Baca Juga: Empat Jabatan Eselon II Pemkab Purbalingga Kosong, Bupati Tiwi Segera Lakukan Lelang Jabatan
Suatu malam, Pak Rushadi bercerita, pernah didatangi seorang lelaki paruh baya berambut putih dan gagah.
"Saya baru tahu itu Pak Triyono (Bupati Purbalingga periode 2000-2010) waktu nanya ke teman," terangnya dengan mata berbinar.
Waktu itu, katanya, Triyono Budi Sasongko datang sendirian dan mengobrol cukup lama dengannya.
Mengobrol soal wajah Purbalingga sejak zaman Goentoer Darjono. Keramahan dan ke-"blakasutaan"-nya menjadikan setiap pelanggannya kerasan.