Lensa Purbalingga - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di bulan September tidak terkecuali Purbalingga.
Hal itu disampaikan Pelaksana Harian Badan BPBD Kabupaten Purbalingga, Priyo Satmoko, Selasa 5 September 2023.
"Berdasar prediksi BMKG, puncak musim kemarau pada bulan ini September," kata Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga.
Baca Juga: Operasi Zebra Candi 2023 di Purbalingga, Polisi Tingkatkan Patroli Malam Antisipasi Geng Motor
Menghadapi musim kemarau tahun ini, BPBD telah menyiapkan 600 tanki, setara 2 juta liter air bersih.
Kendati demikian, bagi warga diminta berhemat dalam menggunakan air selama kemarau.
"Bantuan air bersih tidak semuanya dari BPBD. Ada dari Polres, PMI, Baznas, Lazizmu dan instans lain," terangnya.
Disampaikan, kemarau yang masih melanda berpotensi meluasnya daerah terdampak kekeringan.
Dengan demikian jumlah warga yang mengalami krisis air bersih masih akan bertambah.
"Sedikitnya ada 28 desa di Purbalingga mengalami kekeringan sejak akhir Juli lalu," ungkapnya.
28 desa yang saat ini mengalami krisis air bersih tersebar di Kecamatan Karangreja, Karanganyar.
"Kecamatan Kertanegara, Kemangkon, Kejobong, Kaligondang, Rembang, Bojongsari, kutasari dan Mrebet," lanjutnya.
Dengan dibantu kelompok relawan, BPBD terus mengirim bantuan air bersih ke wilayah yang membutuhkannya.
Hingga Selasa hari ini, tidak kurang dari 220 tanki, setara 1.000.150 liter air bersih yang telah didistribusikan.
"Sedangkan penerima manfaat distribusi air itu mencapai 1058 kepala keluarga atau 4049 jiwa," imbuh Kepala Pelaksana Harian BPBD Purbalingga.***