Simulasi Pembelajaran Tatap Muka Mulai Diberlakukan di SMA N 1 Purbalingga, Begini Tanggapan Siswa

- 9 November 2020, 19:02 WIB
Seorang siswa di SMA Negeri 1 Purbalingga sedang mencuci tangan usai mengikuti pembelajaran tatap muka, Senin, 9 November 2020
Seorang siswa di SMA Negeri 1 Purbalingga sedang mencuci tangan usai mengikuti pembelajaran tatap muka, Senin, 9 November 2020 /

LensaPurbalingga - Simulasi sekolah tatap muka yang dilakukan mulai Senin, 9 November 2020 di SMA Negeri 1 Purbalingga mendapat sambutan positif dari siswa di sekolah tersebut.

Simulasi tatap muka di SMA 1 Purbalingga ini dilakukan berdasarkan penunjukan dari Cabang Dinas Pendidikan 9 Jawa Tengah yang meliputi Banjarnegara, Wonosobo, Purbalingga dan Kebumen.

Dalam simulasi ini, pembelajaran tatap muka bakal dilaksanakan hingga dua pekan ke depan dengan pemberlakuan lima hari sekolah, dari Senin sampai Jumat. 

Salah satu siswa SMA Negeri 1 Purbalingga yang mengikuti pembelajaran tatap muka, Dayunita Pramesti mengungkapkan kebahagiaannya saat dapat kembali bersekolah secara luring atau offline.

Selain berkesempatan bisa kembali belajar di sekolah, dirinya juga bisa kembali bertemu dengan teman sekolahnya secara langsung.

“Pembelajaran tatap muka jauh lebih efektif. Cuma saat kegiatan belajar di sekolah rasanya sepi, kan yang berangkat nggak semuanya, apalagi jaraknya jauh-jauh dan duduk sendiri, terus juga nggak boleh berkerumun,” kata Dayu.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, APBD Purbalingga Tahun 2021 Alami Penurunan 4,74%

Ia mengaku tidak khawatir dengan mengikuti pembelajaran tatap muka saat pandemi Covid-19, karena penerapan protokol kesehatan di sekolah cukup ketat dan tidak rumit.

“Sebelum masuk gerbang di pos satpam cek suhu dulu, sebelum masuk kelas harus cuci tangan, keluar kelas cuci tangan juga, terus pulang sekolah juga cuci tangan lagi. Sekolahnya cuma sebentar, satu jam pelajaran 30 menit terus seharinya ada dua mata pelajaran. Satu mata pelajaran waktunya satu jam jadi sehari dua jam,” ucapnya.

“Semoga simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah saya ini berjalan dengan lancar, dan nantinya pembelajaran tatap muka di seluruh Indonesia bisa terlaksana, sehingga wacana sekolah tatap muka mulai tahun depan bisa terlaksana,” harap Dayu.

Hal senada juga dirasakan siswa SMA Negeri 1 Purbalingga yang lain, Hafiz Arlingga Dewanto yang mengaku senang bisa kembali mengikuti pelajaran di sekolah.

Menurutnya, pembelajaran tatap muka lebih bisa dimengerti karena materi dijelaskan langsung oleh guru mata pelajarannya.

“Berangkat sekolah naik motor sendiri, nggak boleh berboncengan dan setelah pelajaran selesai langsung pulang ke rumah, kalo makanan sama minuman wajib dibawa dari rumah, karena kantin tidak buka,” ucap Hafiz.

Baca Juga: Staf KPU Purbalingga Dikabarkan Positif Covid 19,  Bukan Lockdown Malah Ini yang Dilakukan

Kepala SMA Negeri 1 Purbalingga Kustomo melalui Waka Sarana Prasarana Muhammad Syaifudin, Senin, 9 November 2020 mengatakan, simulasi sekolah tatap muka diikuti 6 kelas, masing-masing kelas terdiri dari 12 siswa.

“Lancar sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan. Alhamdulillah tidak ada kendala untuk simulasi pembelajaran tatap muka. Seharusnya tatap muka diikuti 72 siswa, tetapi ada 3 siswa yang tidak hadir, jadi hari ini yang berangkat 69 siswa,” kata Syaifudin yang juga guru pengampu mata pelajaran fisika.

Ia menambahkan, seluruh sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk penerapan protokol kesehatan dipersiapkan semaksimal mungkin. Tidak hanya fasilitas cuci tangan, sekolah juga mendesain jalur masuk kedatangan dan pulang bagi yang datang ke SMA Negeri 1 Purbalingga.

Sebelum masuk ke kelas, siswa SMA Negeri 1 Purbalingga diukur suhu tubuh
Sebelum masuk ke kelas, siswa SMA Negeri 1 Purbalingga diukur suhu tubuh

“Setelah proses pembelajaran tatap muka, ruang jelas yang digunakan disemprot disinfektan. Penerapan protokol kesehatan juga diterapkan pada layanan perpustakaan, layanan ruang bimbingan konseling dan bimbingan TIK, layanan ketatausahaan, layanan UKS, dan beribadah di masjid sekolah,” ucapnya.

Baca Juga: Terjadi Lonjakan Kasus Covid-19 Saat Libur Panjang, Pjs Bupati Purbalingga akan Aktifkan RS Darurat

“Kalau ada siswa yang saat diukur suhu tubuhnya melebihi 37 derajat celsius maka akan diarahkan menuju UKS, selain itu jika dalam proses pembelajaran tatap muka ditemukan gejala gejala mirip penderita Covid-19 yang dialami warga sekolah, maka sekolah langsung melakukan tindakan pengamanan dan berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Kabupaten,” terangnya.

“Setiap hari kegiatan tatap muka akan dilaporkan ke Tim Gugus Tugas Kabupaten, dan juga ke dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, tindak lanjut ke depan tergantung bagaimananya saat simulasi tatap muka,” jelasnya.

 

Pembelajaran jarak jauh bagi siswa yang tidak mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka
Pembelajaran jarak jauh bagi siswa yang tidak mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka

Sementara itu, salah seorang siswa SMA Negeri 1 Purbalingga yang belum mengikuti pembelajaran tatap muka, Salma Nur Azizah mengaku sedih belum bisa mengikuti pelajaran di sekolah.

“Masih ikut pembelajaran jarak jauh lewat daring. Sebenernya udah pengen banget berangkat sekolah, tapi saat simulasi ada pembatasan siswa yaudah dipatuhi, semoga ke depannya saya dan siswa yang lainnya bisa berangkat ke sekolah lagi,” ucap Salma.***

 

Editor: Hanif Pandu Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah