Amerika Resmi Tunda Kirim Diplomatiknya Ke Afghanistan, Joe Biden Dikritik Pedas Anggota Parlemen

31 Agustus 2021, 16:26 WIB
Amerika Serikat resmi menunda kehadiran diplomatiknya di Afghanistan dan akan melakukan operasinya di luar Qatar /Jonathan Ernst/Reuters

Lensa Purbalingga -Amerika Serikat resmi menunda kehadiran diplomatiknya di Afghanistan dan akan melakukan operasinya di luar Qatar.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menegaskan hal tersebut pada hari Senin 30 Agustus 2021.

Selain itu Blinken menambahkan Washington juga akan terus maju dengan upaya tanpa henti untuk membantu orang yang ingin meninggalkan Afghanistan.

Pernyataan Blinken muncul setelah keberangkatan pesawat AS terakhir, meninggalkan ribuan warga Afghanistan yang sebelumnya membantu dan mendukung negara-negara Barat.

Baca Juga: Habib Abdurrahman bin Abubakar Al Qodrie Calon Kuat Bupati Kotawaringin Barat 2024

Operasi penyelamatan itu berakhir sebelum batas waktu yang ditetapkan oleh Presiden Joe Biden Selasa 31 Agustus 2021.

Joe Biden telah menuai kritik keras dari Partai Demokrat dan Partai Republik atas penanganannya di Afghanistan sejak Taliban membuat kemajuan pesat dan mengambil alih Kabul awal bulan ini.

Dalam sambutannya Blinken mengatakan Washington akan melakukan diplomasi Afghanistan termasuk pekerjaan konsuler dan pemberian bantuan kemanusiaan dari ibukota Qatar, Doha, dengan tim yang dipimpin oleh Ian McCary, wakil kepala misi AS untuk Afganistan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Diserbu Ratusan Pimpinan Redaksi Grup Media PRMN, Masalah Isu Seputar Capres 2024

Blinken juga mengabaikan teriakan wartawan yang mengajukan pertanyaan kepadanya.

"Babak baru keterlibatan Amerika di Afghanistan telah dimulai. Ini adalah salah satu yang akan kami pimpin dengan diplomasi kami," kata Blinken.

Dia menambahkan: "Kami akan melanjutkan upaya tanpa henti kami untuk membantu orang Amerika, warga negara asing, dan warga Afghanistan, yang akan meninggalkan Negara tersebut."

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, Selasa 31 Agustus 2021 Awas Waspada Banjir

Dia juga mengatakan hampir lebih dari 100 orang Amerika yang masih diyakini berada di Afghanistan yang ingin pergi tetapi Washington masih berusaha menentukan jumlah pasti mereka.

Lebih dari 6.000 orang Amerika telah dievakuasi.

Lebih dari 122.000 orang telah diterbangkan keluar dari Kabul sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban - yang menampung kelompok militan Al Qaeda yang dipersalahkan atas serangan 2001 di New York dan Washington - kembali menguasai negara itu.

Baca Juga: Bupati Kotawaringin Barat Tetapkan Status Tanggap Darurat Banjir 9 Desa

Karena nasib bandara Kabul, pintu gerbang utama negara itu ke seluruh dunia yang masih tidak pasti setelah keberangkatan AS dan pengambilalihan Taliban, Blinken mengatakan Washington sedang bekerja untuk menemukan cara untuk membantu orang Amerika dan orang lain yang mungkin memilih untuk berangkat melalui rute darat.

"Kami rasa bahwa semua ini tidak akan mudah atau cepat," katanya.***

Editor: Teguh Priyatno

Tags

Terkini

Terpopuler