Positif Covid-19 yang Berujung Penggumpalan Darah, Seorang Pria Inggris Kehilangan Kaki Kirinya

5 Juni 2020, 10:38 WIB
PASIEN Covid-19 asal Inggris sempat koma, dan akibat penggumpalan darah di kaki, dokter harus mengamputasinya./pixabay /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga - Seorang pengemudi truk asal Inggris Anthony Earl (59) dinyatakan terjangkit COVID-19 sejak April 2020 dan mengalami gejala yang sangat parah.

Ia sempat dinyatakan koma, ketika dirawat dalam ruang isolasi di ICU di Rumah Sakit Queen Elizabeth London.

Selain itu, Anthony dihadapkan pada pilihan yang berat, trombosis atau pengumpalan darah di kaki sebelah kiri, membuat para dokter harus mengamputasinya, agar selamat dari kematian.

Baca Juga: Cedera Ketika latihan, Ibrahimovic akan Menepi

Sebelumnya, istrinya pun sempat menderita kanker ganas, jauh sebelum Anthony dirawat karena COVID-19.

Ia bersama anaknya Nicole Earl (21) beberapa kali menemani Catherine Earl untuk menjalani kemoterapi.

"Ketika masa-masa itu, suamiku selalu ada di samping tempat tidur setiap hari, sepanjang waktu untuk mendukungku," katanya.

Baca Juga: Berdasarkan Pertimbangan para Ahli, Status PSBB di Jakarta Diperpanjang Hingga 18 Juni

Dikutip dari pikiran-rakyat.com yang ditulis Mahbub Ridhoo Maulaa, pada artikel "Seorang Pasien Covid-19 Harus Relakan Kakinya Diamputasi akibat Trombosis Parah", setelah sempat pulang ke rumah, tiba-tiba saja Anthony jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

"Ia dibawa ke rumah sakit pada Senin 6 April 2020 dan segera dinyatakan positif COVID-19 setelahnya," ujar Catherine.

"Dia dirawat beberapa hari sebelum kondisinya memburuk dan harus masuk bangsal intensif (ICU) dan dijadikan koma agar bisa segera pulih," sambungnya.

Baca Juga: Di Cilacap, ada 3 Pasien Sembuh dan 4 Terkonfirmasi Positif COVID-19

Sebelum dibuat koma, Catherine sempat berkata pada suaminya 'saya akan keluar sebentar ya, sayang'.

"Kami tak tahu kalau virus itu dapat menyebabkan penggumpalan darah di dalam tubuh hingga suamiku mengalaminya," katanya melanjutkan.

Penggumpalan sebenarnya terjadi di beberapa lokasi, namun kaki kiri mengalami yang terparah.

Baca Juga: Ratusan Warga Antri di Dindukcapil Purbalingga, Bupati Tiwi: Kaget!

Masalah ini membuat Anthony dipindahkan ke rumah sakit yang lebih lengkap di St. Thomas beberapa minggu.

"Butuh waktu dua hari sebelum kondisi tersebut membunuh kakinya," tutur Catherine.

Penggumpalan membuat Anthony mengalami sepsis dan memaksa dokter mengamputasi seluruh bagian kaki kirinya dari paha bagian tengah.

Baca Juga: Kabupaten Purbalingga Terapkan 'New Normal' per 5 Juni 2020

"Apa yang terjadi sungguh tak bisa dipercaya, ini seperti kisah horor. Ia benar-benar sehat sebelumnya, hanya itu yang bisa menghancurkannya," ungkap Catherine.

Beruntung, kini Anthony mulai pulih dari COVID-19.

Ia sudah sadar, mampu berbicara dan sedang membangun kekuatannya untuk pulang ke rumah.(*)

Baca Juga: Langkah Bawaslu Purbalingga terhadap 23 ASN Dindikbud, Berbuntut Pengaduan ke DKPP

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Pikiran-Rakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler