Dalam surat terbuka itu, para peneliti menuduh WHO gagal menyampaikan risiko penularan dengan tepat.
Surat itu dikirimkan ketika WHO melaporkan pertambahan tertinggi jumlah kasus infeksi dalam satu hari.
Dalam 24 jam, WHO melaporkan 212.326 kasus baru di seluruh dunia.
Baca Juga: Wastralingga, Mudahkan Wisatawan Memilih Corak Batik Khas Purbalingga
AS, Brasil, dan India menjadi negara dengan jumlah kasus baru terbanyak. Kasus kematian tetap bertahan di angka 5.000 per hari.
Dalam surat terbuka para peneliti itu juga mengingatkan betapa pentingnya penggunaan masker untuk mencegah aerosol keluar dari mulut atau menghindari partikel-partikel mikroskopis di udara terhirup.
Sedangkan temuan para peneliti, akan dipublikasikan di jurnal ilmiah pekan depan.***(Redaksi WE Online)