Lensa Purbalingga - Tayangan video kerumunan penumpang berdesakan di pintu keluar Stasiun Bojong Gede, Bogor viral di media sosial.
Dalam video pendek yang diunggah akun Intagram @fakta.indo tersebut terekam ratusan penumpang berdesak-desakan di salah satu gerbang stasiun Bojong Gede.
Baca Juga: PPKM Darurat, Sejumlah Akses Jalan Menuju Alun-alun Purbalingga Ditutup
Pada video tersebut terlihat para calon penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) berkerumun berdesakan di luar gerbang stasiun Bojong Gede.
Masyarakat yang hendak naik KRL terlihat tidak menjaga jarak. Saat petugas membuka gerbang, calon penumpang saling dorong untuk masuk ke area stasiun.
Baca Juga: Animo Masyarakat Tinggi, Vaksinasi Massal Covid-19 di Kodim 0702 Purbalingga Ciptakan Kerumunan
Petugas stasiun kemudian menutup kembali pagar saat dirasa calon penumpang sudah yang masuk sudah terlalu banyak.
Calon penumpang KRL tetap berusaha untuk masuk di detik-detik terakhir pagar tertutup.
Diduga hal tersebut terjadi karena peraturan baru pembatasan kuota penumpang KRL selama PPKM Darurat.
Baca Juga: Tragis..!! Jatuh Dari Pohon Kelapa Setinggi 20 Meter, Penderes Nira di Purbalingga Tewas
Video yang diunggah akun Instagram @fakta.indo pada Senin 5 Juli 2021, kini sudah disaksikan sebanyak 163,9 ribu kali, disukai oleh 13,8 ribu orang dan mendapat 691 komentar.
Rekaman video tersebut pun sontak mendapat beragam tanggapan dari netizen tanah air. Banyak yang menyayangkan namun ada juga yang mencoba maklum kepada para penumpang KRL.
Baca Juga: Viral..!! Ratusan Warga Terobos Barikade Penyekatan PPKM Darurat di Jalan Margonda Depok
"Itu bukan kerumunan woody, tapi antrian dengan gaya," tulis ranggaam
"Yang dijalan raya diportal tapi kereta malah dibuka. Padahal di gerbong kereta malah kumpul jadi satu. Padahal kalau dijalan raya malah di kendaraan masing-masing, terpapar sinar matahari pula. Eh ini malah kereta dibuka, jalanan diportal. Haloo akal sehat," tulis pandadeny.
Baca Juga: Hari Pertama PPKM Darurat di Purbalingga, Masih Ditemukan Pelanggaran
"Selamat datang cluster stasiun," kata biyan_thommy.
"Mereka sebenarnya ingin di rumah saja, namun jika itu dilakukan, maka siapa yang biayai kebutuhan, cicilan dan lain sebagainya. Jika bisa memilih, mereka ingin kerja di rumah saja, namun tidak semua pekerjaan bisa dikerjakan di rumah. Sehat selalu para pencari nafkah, mohon prokesnya tetap dijaga," kata nuugroagung.***(Gilang).