Ini Tantangan Panglima TNI Andika Perkasa, Perang Siber dan Keamanan Geopolitik

18 November 2021, 07:24 WIB
Panhlima TNI Jenderal Andika Perkasa. /Antara.

Lensa Purbalingga - Panglima TNI baru, Jenderal Andika Perkasa pada masa jabatannya diperkirakan akan menghadapi tantangan yang tak mudah.

Jenderal Andika Perkasa akan mendapatkan tantangan mengenai perang siber dan keamanan geopolitik.

Para pengamat isu pertahanan dan keamanan negara hingga politisi menilai tantangan perang siber dan keamanan geopolitik yang berpotensi mengancam kedaulatan negara.

Salah satu pendapat terkait hal itu muncul dari Ketua DPD, La Nyalla Mattalitti.

Baca Juga: Presiden Jokowi minta Jajarannya Waspada Potensi Berlanjutnya Pandemi pada 2022

Dia mengatakan, TNI harus bisa mengkalkulasi kekuatan sistem kesenjataan dan kualitas SDM untuk menghadapi ancaman melalui perang siber.

“Selain perang fisik, ada juga ancaman perang siber dengan kemajuan teknologi, kecerdasan buatan, robotik, dan sejenisnya,” kata dia.

Baca Juga: Ada 4 Isu yang Mesti jadi Perhatian Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman

Bahkan, Badan Siber dan Sandi Negara pada Agustus 2021 merilis data bahwa telah terjadi 888 kali percobaan serangan siber terhadap sistem informasi pemerintah, perusahaan, dan pribadi.

Dari data tersebut, pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro mengatakan, TNI harus memiliki definisi ruang siber sebagai arena baru peperangan dalam pertahanan.

Baca Juga: Dudung Abdurachman Dilantik Jokowi sebagai KSAD menggantikan Andika Perkasa

Mengenai keamanan geopolitik, Anggota Komisi I DPR, Sukamta, mengatakan, Laut Natuna Utara dan perbatasan Papua dan Papua Nugini telah menjadi sorotan masyarakat luas hingga kancah internasional.

Sukamta menilai, TNI perlu mengedepankan pendekatan humanis terutama terkait isu keamanan di Papua.

Kepala Divisi Hukum Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Andi Muhammad Rezaldy mengatakan, menggunakan cara militeristik dalam penyelesaian konflik di Papua beresiko menimbulkan pelanggaran HAM.

Baca Juga: Bupati Purbalingga: 'Sudah Tidak Zaman ASN menjadi Priyayi'

Jika menilik sesi uji kelayakan dan kepatutan Panglima TNI oleh DPR pada 6 November lalu, kita bisa melihat bahwa Andika Perkasa menyebutkan menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

Andika berharap dengan mengusung visi "TNI adalah Kita" masyarakat Indonesia dan masyarakat internasional melihat TNI sebagai bagian dari mereka.***

Editor: Kurniawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler