Ini Karier Politik Wali Kota Bekasi Sebelum Terjerat OTT KPK

7 Januari 2022, 20:59 WIB
Ini Karier Politik Wali Kota Bekasi Sebelum Terjerat OTT KPK. /Antara.

Lensa Purbalingga - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi mengakhiri sepak terjangnya di dunia politik setelah terjerat Operasi tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantadan Korupsi (KPK) pada Rabu, 5 Januari 2022.

Sebelum menjalani karier politik sebagai pejabat publik, Wali Kota Bekasi ini sebelumnya pernah menjadi Asisten Warehousing dan Logistic Supervisor PT. Halliburton Indonesia, serta menjadi Direktur PT. Rampita Aditama Rizki.

Selain itu, sebelum menjabat sebagai Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi yang lahir di Bekasi, 3 Februari 1964 merupakan lulusan S1 dan S2 STIA Bagasasi, serta S3 Universitas Pasundan (2010).

Baca Juga: Sempat Kabur, Sopir Truk Penabrak Pelajar hingga Tewas di Kebumen Akhirnya Ditangkap Polisi

Karier Politiknya dimulai pada tahun 1999 ketiak dirinya menjadi anggota DPRD Kota Bekasi.

Kemudian pada periode 2004 hingga 2009, Rahmat Effendi pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Bekasi.

Karier politiknya kemudian merambah ke wilayah eksekutif ketika pada 2008 hingga 2011 Rahmat Effendi menjadi Wakil Wali Kota Bekasi mendampingi Mochtar Mochamad.

Baca Juga: Polres Purbalingga Gelar Vaksinasi Anak di 52 Sekolah

Rahmat Effendi kemudian menjadi Plt. Wali Kota Bekasi pada 2012 hingga 2013 setelah Mochtar Mochamad terjerat kasus korupsi.

Lalu, pada 2013 Rahmat Effendi maju sebagai Wali Kota Bekasi dan terpilih menjadi pemimpin kota itu untuk periode 2013-2018.

Rahmat Effendi kembali terpilih sebagai Wali Kota Bekasi untuk periode kedua, 2018-2023.

Nama Rahmat Effendi menjadi kontroversial ketika tahun 2019 dia melontarkan wacana agar Bekasi bergabung dengan Provinsi DKI Jakarta dan berubah nama menjadi Jakarta Tenggara.

Baca Juga: Wali Kota Bekasi Tersandung Korupsi, KPK Geledah Sejumlah Tempat di Bekasi

Menurutnya, wacana itu dia lontarkan karena selama ini Kota Bekasi tsering ditelantarkan Pemprov Jawa Barat.

Selain itu, menurut dia, budaya di Kota Bekasi lebih dekat dengan budaya Betawi ketimbang budaya Sunda.

Baca Juga: 2 Warga Purbalingga Tewas Akibat Sepeda Motor Masuk Jurang

Nama Rahmat Effendi kembali jadi sorotan baru-baru ini sebelum terjerat kasus korupsi ketika ia menganggarkan pengadaan karangan bunga hingga Rp1,1 milyar.

Menurutnya, undangan kepada Wali Kota Bekasi oleh masyarakatnya sangat banyak. Karangan bunga tersebut sebagai bentuk penghormatan Pemkot Bekasi kepada masyarakatnya.

Artikel ini pernah terbit di Depok.com dengan judul "Sepak Terjang Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, Pencetus Gagasan Bekasi Menjadi Jakarta Tenggara".***

Editor: Kurniawan

Sumber: Depok pikiranrakyat.com

Tags

Terkini

Terpopuler