Tantangan Pelaku Kuliner Ditengah Pandemi Covid-19

19 Mei 2020, 04:21 WIB
ILUSTRASI tempat kuliner./Shutterstock. /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga – Selama masa pandemi COVID-19, UMKM harus melakukan penyesuaian dalam bisnis, agar tetap bisa memenuhi kebutuhan konsumen tanpa harus melanggar aturan dari pemerintah.

Hal tersebut disampaikan Pengamat Ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Anton Agus Setyawan di Solo, pada Senin (18/5).

"Salah satunya sektor kuliner, harus banyak melakukan penyesuaian," ujar Anton.

Baca Juga: Luncurkan 'Jujag-jujug', Tawarkan Kemudahan Belanja Saat Pendemi Covid-19 Di Purbalingga

Menurutnya, pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kebiasaan konsumen, sehingga perlunya inovasi dari para pelaku kuliner dalam menyesuaikan pola baru yang dibutuhkan saat ini.

"Karena kondisi 'urgent' (darurat), jika biasanya konsumen makan di tempat, untuk saat ini mereka lebih memilih untuk 'take away' (dibawa pulang). Pola baru konsumen ini yang harus disesuaikan oleh pelaku usaha. Akhirnya membuat mereka berinovasi," katanya.

Selain itu, inovasi yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana makanan yang mereka konsumsi, harus benar-benar terjaga kebersihan dan higienitasnya.

Baca Juga: 'Kangen Manggung' Wadah seniman Purbalingga Berkegiatan Ditengah Pandami Covid-19

"Inovasi berupa makanan beku hingga layanan antar menjadi kunci kemampuan para pelaku UMKM kuliner bertahan di tengah pandemi. Salah satu solusinya adalah perlu metode 'packaging' (pengemasan) yang aman dan tahan lama," bebernya.

Dikutip lensapurbalingga.com dari Antaranews, dengan menerapkan sistem pengemasan yang lebih baik, lanjut Anton, akan memberikan keuntungan yang lebih besar bagi pelaku usaha itu sendiri.

"Termasuk menjadi sanggup melebarkan jangkauan ke konsumen, yang tadinya hanya di dalam kota saat ini bisa sampai ke luar kota. Ini menjadi hal yang positif," ujarnya.

Baca Juga: #BanggaBuatanIndonesia Wujud Dukungan Atas Penggunaan Produk Dalam Negri

Namun, akibat adanya pembatasan jam operasional, sektor UMKM berada dalam situasi yang cukup berat.

"Masalah utamanya adalah penurunan permintaan, ini imbas dari kebijakan pemerintah untuk penerapan 'social distancing'," katanya.(*)

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler