Melalui Corporate Farming, Ini Cara Mensejahterakan Petani

- 22 Maret 2021, 08:17 WIB
Tanaman jagung.
Tanaman jagung. /ANTARA.

Lensa Purbalingga - Jagung merupakan salah satu komoditas yang banyak di tanam di Indonesia.

Tak hanya itu, jagung juga bisa dikatakan menjadi tanaman alternatif selain padi oleh para petani Indonesia.

Baca Juga: Mengaku Bisa Memindahkan Janin, Dukun di Kebumen Setubuhi Pasiennya Sebanyak Tiga Kali

Jagung adalah salah satu tanaman pangan penghasil karbohidrat yang terpenting di dunia, selain gandum dan padi.

Untuk itu pemerintah melalui PT Pertani ( Persero ) melakukan terobosan untuk menjaga keberhasilan para petani dalam menanam jagung.

Baca Juga: Ada Diskon Hingga 90%, Temukan Harga Termurah di Shopee Murah Lebay!

PT Pertani (Persero) sebagai BUMN bidang pertanian menyebut corporate farming jagung merupakan terobosan dalam menjaga kesejahteraan petani.

Direktur Utama Pertani, Maryono mengatakan bahwa prinsip sistem corporate farming jagung yang dilaksanakan di Madiun ini merupakan upaya BUMN untuk Indonesia dalam menjaga kedaulatan pangan melalui kesejahteraan petani dengan cara jaminan opkup menampung hasil panen dengan harga yang stabil.

Baca Juga: Tragis! Trobos Palang Pintu, Pemuda Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api

Harapannya kedepan corporate farming jagung bisa terlaksana dengan baik dan bisa mensejahterakan para petani Indonesia.

“Ketika harga jatuh kita tetap menjaga agar petani makmur, apabila naik kami jaga dengan harga yang mengikuti pasaran, yang kedua ketika petani kesulitan tentang benih pupuk kita membantu suport kebutuhan petani, termasuk jaminan opkup menampung hasil panen jagung dari petani,” ujar Maryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu 21 Maret 2021 seperti dikutip Antara.

Baca Juga: Raih 56 Suara, Bambang Irawan Pimpin Askab PSSI Purbalingga

Sebagai BUMN yang bergerak di bidang pertanian, Pertani melakukan panen corporate farming jagung di kawasan Kabupaten Madiun Desa Wonorejo,Kecamatan Mejayan, Jawa Timur.

Corporate Farming jagung tersebut dilakukan di lahan 40 hektar dengan rata-rata hasil panen 7 ton per hektar.

Baca Juga: Menko Airlangga: Pemerintah Dukung Industri Perfilman dan Gencarkan Kampanye Nonton di Bioskop dengan Aman

Hal tersebut merupakan kegiatan piloting yang diinisiasi oleh Pertani yang merupakan BUMN Klaster Pangan dalam memberikan solusi bagi para petani dalam memenuhi kebutuhan budidaya dan menjaga harga beli melalui jaminan opkup.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sodik Hery Purnomo mengatakan, bersyukur atas keterlibatan Pertani dalam corporate farming jagung, karena hal tersebut dapat membantu kesejahteraan para pertani.

Baca Juga: PT Kalbe Farma Luncurkan Tes Covid - 19 dengan Sampel Air Liur

“Dinas pertanian tidak bisa bekerja sendiri, saya senang bermitra dengan PT Pertani karena skema corporate farming yang selama ini kami tunggu-tunggu untuk mensejahterakan petani melalui penanganan terpadu dari hulu ke hilir," katanya.

Ditargetkan perluasan corporate farming jagung menjadi 500 hektar di dua kecamatan Kabupaten Madiun.

Baca Juga: Pengadilan Negeri Tondano Sulawesi Utara Kabulkan Perubahan Identitas Serda Aprilia Santini Manganang

Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun berharap kerjasama bisa diperluas untuk komoditi kakao dan kopi.

Sebagai informasi sistem corporate farming yang di terapkan adalah sistem kemitraan terhadap petani, dimana biaya sarana produksi serta upah para petani dan hasil panen disediakan dan difasilitasi oleh PT Pertani (Persero).***

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah