Warga Madiun Menggelar Tradisi Megengan Sambut Bulan Ramadhan

- 12 April 2021, 07:04 WIB
Tradisi Megengan.
Tradisi Megengan. /ANTARA.

Lensa Purbalingga - Dalam menyambut Ramadhan setiap daerah memiliki cara sendiri-sendiri. Salah satunya di Kota Madiun, Jawa Timur.

Tradisi “ Megengan “ sudah biasa dilakukan di oleh warga setempat dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-34, Bupati Purbalingga Dibanjiri Ucapan Selamat di Facebook

Tradisi "Megengan" adalah tradisi berupa kenduri dan menukar berkat makanan sebagai tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadhan yang rencananya dimulai pada 13 April 2021.

Untuk pelaksanaan Kenduri atau selamatan "Megengan" dilakukan selepas isya di masing-masing masjid ataupun mushalla yang ada di setiap rukun tetangga (RT) yang tersebar di seluruh Kota Madiun.

"'Megengan' ini merupakan tradisi jelang bulan Ramadhan. Dalam 'Megengan' itu, selain melantunkan bacaan ayat-ayat suci Al Quran, juga menukarkan berkat makanan yang dibawa oleh masing-masing kepala keluarga," ujar Takmir Mushalla Al-Amin di RT 09/RW 03 Kelurahan Nambangan Kidul, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Sasomo, di Madiun, Minggu 11 April 2021 seperti dikutip dari ANTARA.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Polres Kebumen Optimalkan Razia Minuman Keras

Dia mengatakan umumnya "Megengan" dilakukan beberapa hari sebelum Ramadhan. Berkat makanan yang dibawa masing-masing keluarga bervariasi sesuai dengan kemampuan. Namun, jika menurut tradisi, "Megengan" identik dengan jajanan atau kue apem.

Sayangnya, seiring kemajuan zaman, kue apem sudah jarang yang membuatnya sehingga makanan jenis apa saja bisa untuk "Megengan".

"Yang terpenting adalah niatnya," katanya.

Baca Juga: Hujan dan Angin Kencang Landa Banyumas, Sebagian Atap Pasar Manis Purwokerto Ambruk

Tujuan "Megengan", katanya, bersyukur atas berkah bulan Ramadhan yang suci dan mohon lindungan Allah SWT untuk lancar dalam menjalankan ibadah puasa dan semua urusan keluarga. Hal itu wujud dari hubungan manusia dengan Tuhan atau "hablum minallaah".

Selain itu, katanya, wujud mempererat hubungan silaturahim antara sesama umat manusia atau "hablum minannas".

Baca Juga: Kemenhub Akan Sanksi Maskapai Penerbangan yang Langgar Larangan Mudik

Di samping "Megengan", tradisi lain menjelang Ramadhan yang masih lestari di Kota Madiun adalah ziarah kubur ke makam leluhur.

Saat berziarah, warga membawa bunga mawar untuk ditabur di pusara. Makam-makam leluhur juga dibersihkan dari rerumputan dan dedaunan.

Baca Juga: Terlilit Utang Koperasi di Tempatnya Bekerja, Perempuan Muda Ini Nekat Coba Bunuh Diri Lompat Sungai Klawing

Tujuan ziarah makam tersebut mendoakan keluarga yang sudah meninggal agar diberi ketenangan dan diampuni segala dosanya oleh Allah SWT.

Permohonan maaf tersebut intensif dilakukan di Bulan Suci Ramadhan yang diyakini sebagai bulan penuh dengan ampunan.***

Editor: Kurniawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah