Ganjar: yang Melarang Mudik ya Siapa? Mudik itu Boleh, Silahkan, Tapi Dengan Virtual

- 10 Mei 2021, 21:59 WIB
Tangkapan layar facebook Ganjar Pranowo.
Tangkapan layar facebook Ganjar Pranowo. /Facebook @Ganjar Pranowo.

Lensa Purbalingga - Ramainya perbincangan masyarakat di media sosial tentang larangan mudik, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menanggapi hal tersebut.

Ganjar Pranowo mengatakan bahwa banyak masyarakat yang menggerutu bahkan berkomentar pedas tentang aturan larangan mudik.

"Menjelang Lebaran banyak yang merasa jengkel dan sambat, mudik adanya setahun sekali itu ko dilarang lagi," ujar Ganjar Pranowo dikuti dari akun Facebook Ganjat Pranowo, Sabtu 9 Mei 2021.

Baca Juga: Klaster Salat Tarawih di Purbalingga Bertambah, Total 26 Dinyatakan Positif Covid 19

Ganjar Pranowo menyampaikan bahwa kebanyakan orang marah-marah menanggapi larangan mudik Lebaran 2021 ini.

Lanjut Ganjar, yang dilarang ko cuma mudik?' Sementara sekolahan, tempat wisata, mal, pasar, swalayan kok di perbolehkan.

Begitulah kalau teman anda itu menggerutu dan cenderung misuh, bahkan ada yang bilang mblegedes, kampret, cebong, macem-macem pokoknya.

"Ada juga konco jenengan, yang masha Allah galaknya minta ampun. Kalau nulis komentar di medsos 'peraturan opo kui'," tuturnya.

Baca Juga: 1 Juni 2021 Bandara Jenderal Besar Soedirman Purbalingga Resmi Beroperasi, Benarkah? Ini Kata Bupati Tiwi

Ganjar menyampaikan bahwa kebijakan larangan mudik perlu dimaknai secara utuh dan jernih, bukan secara emosi.

Pemerintah pusat, kata Ganjar, tidak melarang masyarakat mudik.

Mudik bisa tetap berlangsung dengan cara virtual seperti tahun kemarin menyesuaikan masa pandemi Covid 19.

"Sing ngelarang mudik iki yo sopooo? Mudik itu boleh silakan, monggo. Ajak anak istri saudara atau siapa pun untuk mudik. Tapi mudiknya virtual saja. eling - elingan, virtual," jelasnya.

Baca Juga: Bupati Cemaskan Kasus Corona di Purbalingga Melonjak Pasca Lebaran

Ia juga megatakan, saya masih ingat betul bagaimana rasanya meminta anda semua untuk tidak mudik pada tahun lalu.

Tidak hanya satu atau dua orang saja yang merasakan tidak bisa mudik, tapi hampir semua lapisan masyarkat merasakannya.

“Kita ini sangat berpotensi jadi penyebab kematian satu, dua, puluhan bahkan ratusan nyawa," paparnya.

Baca Juga: Habis Sahur, Belasan Warga Purbalingga Keracunan Sate Ayam

Ini bukan terkait tradisi atau agama, bukan soal suku atau negara, tapi menyelamatkan satu nyawa saudara kita jadi jauh lebih penting dari segalanya .

"Jadi berdiam diri tidak berpergian, tidak pulang kampung adalah laku kemanusiaan kita saat ini," ujarnya.

Baca Juga: Mudik Dilarang, Tempat Wisata di Purbalingga Dibuka Selama Libur Lebaran 2021

Ya kita hanya cukup berdiam diri dirumah , untuk tidak memperumit masalah di tengah wabah .

"Maka, bapak ibu, sedulur-sedulurku semua kalau kangen sama yang dirumah video Call saja," himbaunya.***

Editor: Kurniawan

Sumber: Facebook @Ganjar Pranowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah