Network
Lensa Purbalingga - Presiden Indonesia kelima Megawati Soekarnoputri resmi menyandang gelar Profesor Kehormatan pada awal Juni 2021.
Hal itu berdasarkan surat keputusan Mendikbud-Ristek RI Nomor 33231 mpk.a kp.05.00 2021 tentang Pengangkatan dalam Jabatan Akademik Dosen Tidak Tetap yang memutuskan dan menetapkan dosen tidak tetap nama Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga: Meski Kecewa Tidak Bisa Melihat Jokowi, Masyarakat Purbalingga Bangga Memiliki Bandara JB Soedirman
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan apresiasi atas gelar baru yang diraih oleh anak dari Presiden pertama Republik Indonesia itu.
"Bukan hanya biologis, beliau juga anak ideologis Bung Karno. Ketua partai sekaligus presiden wanita pertama Republik ini," Kata Gubernur Ganjar dalam cuitannya melalui Twiter @ganjarpranowo, Kamis 10 Juni 2021.
Baca Juga: Kunjungi Bandara JBS Purbalingga, Jokowi Merasa Senang Meski Masih Gunakan Terminal Darurat
Menurut Ganjar pemberian gelar profesor kehormatan kepada Megawati oleh Universitas Pertahanan Indonesia sangat layak mengingat banyaknya prestasi yang telah ditorehkan untuk Indonesia.
"Begitu banyak sejarah yang beliau lahirkan. Dan penganugerahan gelar kehormatan profesor sangat layak disematkan kepada beliau," Katanya.
Baca Juga: Ma'ruf Amin: Roadmap Reformasi Birokrasi Dievaluasi
Dari data yang dihimpun, Sebelum mendapatkan gelar profesor dari Universitas Pertahanan Megawati tercatat sembilan kali meraih gelar Doktor kehormatan diberbagai bidang.
Gelar Doktor kehormatan yang pernah diraih Megawati antara lain
Dr. Hc dari Waseda Tokyo
Dr. Hc dari Moscow State Institut of International Relation
Dr. Hc dari Korea Maritime and Ocean University
Dr. Hc dari UNPAD Bandung
Dr. Hc dari Universitas Negeri Padang (UNP)
Dr. Hc dari Mokpo National University (Korea Selatan)
Dr. Hc dari Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Dr. Hc dari Fujian Normal University (China)
Dr. Hc dari Universitas Soka Tokyo (Jepang).
Sementara pengukuhan gelar Profesor Kehormatan kepada Megawati Soekarnoputri dilakukan Jumat 11 Juni 2021 dan ditayangkan di akun YouTube Universitas Pertahanan Indonesia Official.***(Rifatuts Tsaniyah).
