Agama Baha'i, Ini Video Menag Yang Viral dan Penjelasan Agama Baha'i

- 29 Juli 2021, 18:40 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholol Qoumas, Agama Baha'i, Agama apa ? Ini Penjelasannya
Menteri Agama Yaqut Cholol Qoumas, Agama Baha'i, Agama apa ? Ini Penjelasannya /Teguh Priyatno/Baha'i Indonesia

Salah satu murid Bab yang paling awal dan eksponen terkuat adalah Mirza osayn Ali Nuri, yang telah mengambil nama Bahaaʾ Allah ketika dia meninggalkan status sosialnya dan bergabung dengan para Bab.

Bahaʾ Allah ditangkap pada tahun 1852 dan dipenjarakan di Teheran, di mana dia menyadari bahwa dia adalah nabi dan utusan Tuhan yang kedatangannya telah diprediksi oleh Bāb.

Baca Juga: 15 Keutamaan dan Fadilah Surat Yasin

Dia dibebaskan pada tahun 1853 dan diasingkan ke Baghdad, di mana kepemimpinannya menghidupkan kembali komunitas Bāb. Pada tahun 1863, tidak lama sebelum dipindahkan oleh pemerintah Ottoman ke Konstantinopel (sekarang Istanbul), Bahaʾ Allah menyatakan kepada sesama Babis bahwa dia adalah utusan Tuhan yang dinubuatkan oleh Bab.

Sebagian besar Bab mengakui klaimnya dan sejak saat itu dikenal sebagai Bahaʾi. Bahaʾ Allāh kemudian dibatasi oleh Ottoman di Adrianopel (sekarang Edirne, Turki) dan kemudian di Acre di Palestina (sekarang Akko, Israel).

Agama Bahai masuk Indonesia dibawa oleh saudagar dari Persia dan Turki bernama Jamal Effendy dan Mustafa Rumi melalui Sulawesi pada 1878. Ajaran dari Persia ini kemudian menyebar ke berbagai daerah di Nusantara.

Baca Juga: Keutamaan dan Fadilah Ayat Seribu Dinar, Menarik Rezeki Setiap Hari

Pada era Presiden Soekarno, Bahai sempat dilarang melalui Keppres Nomor 264/1962, karena dianggap bertentangan dengan revolusi, dan cita-cita Sosialisme Indonesia.

Namun, zaman Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Keppres No 264/1962 dicabut dan diganti dengan Keppres No 69/2000 yang menyatakan penganut Bahai bebas menjalankan aktivitas keagamaannya.

Meski belum diakui sebagai agama dalam KTP, Bahai diakui keberadaannya oleh pemerintah berdasarkan Surat Menteri Agama No 450/1581/SJ tanggal 27 Maret 2014.

Halaman:

Editor: Teguh Priyatno

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x