Lensa Purbalingga- Kostrad memberikan penjelasan bahwa pembongkaran patung Jenderal Soeharto, Sarwo Edie Wibowo dan AH Nasution merupakan inisiatif mantan Panglima Kostrad (Pangkostrad) Letnan Jenderal TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution.
Azmyn Yusri Nasution merupakan penggagas pembuatan patung Jenderal Soeharto, Sarwo Edie Wibowo dan Jenderal AH.Nasution. Pembuatan patung dilakukan kala Azmyn Yusri Nasution menjabat Pangkostrad, sejak 9 Agustus 2011 hingga 13 Maret 2012.
Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution adalah orang yang punya ide menempatkan patung-patung itu di Museum Dharma Bhakti, Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat.
Dan pada akhirnya Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution juga yang meminta untuk membongkar patung patung tersebut.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Soroti Soal Tudingan TNI Tersusupi PKI, 'Saya Setuju dengan Letjen Dudung'
Mengapa Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution mantan Pangkostrad periode tahun 2011 ini meminta patung-patung yang dianggap oleh Mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo mengaitkan hilangnya patung Soeharto serta patung tokoh-tokoh militer lainnya itu dari Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat, dengan penyusupan paham komunisme di tubuh TNI ?
Seperti diberitakan bahwa Azmyn Yusri Nasution berinisiatif menemui Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman untuk meminta izin membongkar patung-patung tersebut.
Setelah sebelumnya Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution merasa berdosa atas pembuatan dan penempatan patung patung tersebut.
Alasan utama yang diungkapkan Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution meminta kepada Pangkostrad Letjend Dudung Abdurachman adalah berkaitan dengan keyakinan agama.
Sebelumnya pada 2012, Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution turut serta meramaikan bursa bakal calon Gubernur Sumatera Utara lewat Partai Demokrat.
Namun upaya Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution, tidak lolos menjadi calon gubernur yang ditetapkan KPU Sumut saat itu.
Baca Juga: Giring Ungkap Kebohongan Anies Baswedan, Uang Rakyat Malah Buat Bikin Balapan
Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution menyingkirkan patung-patung diorama dari Markas Kostrad, Gambir, Jakarta Pusat itu atas dasar dan alasan keagamaan.
Sesungguhnya bagaimanakah pandangan keagamaan Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution? Dilansir dari situs resmi Pemkab Pakpak Bharat, Pj Bupati Pakpak Bharat Asren Nasution menyatakan bahwa Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution sangat disiplin beribadah.
Baca Juga: Fadli Zon Beri Pesan Penting Soal Keris ke Sandiaga Uno, 'Perlu Diperkuat'
“Beliau ini merupakan total militer karena ayah beliau juga seorang militer dan anaknya juga militer. Beliau itu Disiplin mulai dari jam olah raga, salat, istirahat, baca Al-Qur’an, dan lainnya semua tepat waktu sehingga menjadi teladan bagi kita,” ujar Pj Bupati Pakpak Bharat, dilansir dari berita tertanggal 3 Juli 2020 di situs Pemkab Pakpak Bharat.
Baca Juga: 3000 Karyawan Pabrik PT Boyang Industrial Purbalingga Disuntik Vaksin
Berikut Profil Lengkapnya :
Nama: Letjen (Purn) Azmyn Yusri Nasution
Tempat, tanggal lahir: Medan, 26 Maret 1954
Umur: 67 tahun
Agama: Islam
Alumni AKABRI tahun 1977
2002-2005: Komandan Korem 011/Lilawangsa (Lhokseumawe)
2005: Kepala Staf Divisi Infanteri 2 Kostrad (Malang)
2007: Kepala Dinas Jasmani Militer Angkatan Darat (Kadisjasad)
2007: Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif)-2 Kostrad
Baca Juga: Kunjungan Kerja Presiden Jokowi: Hari Ini Akan Tanam Mangrove Bersama Masyarakat di Riau dan Kepri
2008: Panglima Kodam (Pangdam) XVII/Cenderawasih (Papua)
2009: Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad)
2010: Asisten Teritorial Panglima TNI
2011-2012: Pangkostrad
Pangkat terakhir: Letnan Jenderal TNI (2011)
Pengalaman politik: Mendaftar bakal cagub Sumut 2012
Parpol: Partai Demokrat
***