Dianggap Terlalu Lama Menjabat, Fadli Zon Menyarankan Gubernur Lemhannas Diganti

- 12 Oktober 2021, 11:54 WIB
Tangkapa layar, Fadli Zon menyarankan Gubernur Lemhannas diganti.
Tangkapa layar, Fadli Zon menyarankan Gubernur Lemhannas diganti. /Instagram @fadlizon.

Lensa Purbalingga - Anggota DPR RI, Fadli Zon merespon komentar Said Didu di cuitannya tentang Gubernur Lemhannas dan menyarankan agar Gubernur Lemhannas diganti karena sudah terlalu lama menjabat.

"Sudah terlalu lama jadi Gubernur Lemhannas. Sebaiknya segera diganti," kata Fadli Zon melalui Twitternya, @fadlizon.

Baca Juga: Fadli Zon Anggap Aneh Pernyataan Gubernur Lemhannas Bilang TNI Milik Presiden Bukan Milik Rakyat

Gubernur Lemhannas Agus Widjojo, dalam video yang diunggah di ofisial akun Instagram acara televisi Mata Najwa, @matanajwa, sarat kontroversi.

Sebelumnya, Agus Widjojo hadir sebagai narasumber dalam acara televisi Mata Najwa yang tayang pada Rabu 6 Oktober 2021.

Sedangkan pernyataan Agus Widjojo baru terunggah di akun Instagram @matanajwa pada 9 Oktober 2021.

Baca Juga: Polisi Tindaklanjuti Aduan Nasabah Merasa Jadi Korban Penipuan Oleh Koperasi Rizky Abadi Cabang Purbalingga

Mulanya, Fadli Zon bercuit melalui akun Twitternya untuk menanggapi pernyataan yang dianggapnya aneh dari Gubernur Lemhannas, Agus Widjojo.

"Aneh Gubernur @LemhannasRI katakan TNI milik Presiden bukan milik rakyat. TNI jelas alat negara dan sejak awal adalah tentara rakyat bukan tentara presiden. TNI harusnya berpihak pd rakyat bukan korporasi/konglomerasi. Apa yg dilakukan Brigjen Junior harusnya diapresiasi bukan sebaliknya," kata Fadli Zon di Twitternya pada 11 Oktober 2021.

Baca Juga: Prabowo Subianto akan Kembali Diusung menjadi Capres oleh Gerindra

Fadli Zon menganggap Gubernur Lemhannas menyatakan hal yang kontroversial mengenai TNI.

Dalam cuitannya, Fadli Zon juga mengkritisi keputusan korps TNI yang membebastugaskan Brigjen Junior karena dianggap oleh Fadli Zon telah membela rakyat.

Baca Juga: Warganet: Ganjar Pranowo dan Syahrul Yasin Limpo Cocok jadi Capres Cawapres 2024

Beberapa saat kemudian, mantan Sekretaris BUMN, Said Didu memberi komentar pada cuitan Fadli Zon.

"Negara berbentuk kerajaan saja tidak menganggap rakyat milik raja - kok negara berbentuk republik anggap rakyat milik Presiden.
Yang ngomong Gubernur Lemhanas lho," kata Said Didu melalui akun Twitternya @msaid_didu.

Tak berselang lama dari komentar dari Said Didu, Fadli Zon me-retweet komentar Said Didu.***(TM)

Editor: Kurniawan

Sumber: Instagram @fadlizon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah