Lensa Purbalingga – PT Garuda terancam pailit membuat Peter Gontha, mantan Komisaris Garuda angkat bicara.
Saat ini juga Garuda juga tersandung kasus Mark up atas leasing pesawat Garuda Indonesia yang terus mencuat.
Tuntutan penyelidikan atas dugaan peningkatan harga yang telah ditambahkan pada biaya dari sebuah produk (mark up) atas leasing pesawat Garuda Indonesia hingga merugi diajukan anggota Komisi VI DPR RI Evita Nursanty.
Menurut Evita pengusutan harus dilakukan pada seluruh mantan direksi Garuda yang harus bertanggung jawab terhadap kerugian yang dialami Garuda.
Baca Juga: Praveen Melati Melaju ke-16 Besar French Open Setelah taklukkan Malaysia
“Hukum harus ditegakkan bagi para penjahat kerah putih yang telah melakukan mark-up atas leasing pesawat sehingga menyebabkan kerugian Garuda. Ini harus dibongkar, sehingga ketahuan siapa yang menikmati adanya mark up itu,” kata Evita kepada wartawan, Rabu 27 Oktober 2021.
Menurutnya lagi, jika dugaan mark up antara pejabat Garuda dengan lessor terbukti, maka lessor tersebut melanggar business ethic and law, sehingga Garuda pantas untuk melakukan re-negosiasi ulang.
Mantan Komisaris Garuda, Peter Gontha pun angkat suara mengenai kondisi Garuda.
Baca Juga: Hari Sumpah Pemuda, Ini Bunyi Teks Aslinya
Seperti dikutip lensapurbalingga.com dari laman Instagram @petergontha, menurutnya suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) ke tubuh Garuda ibarat membuang garam ke lautan. Kamis 28 Oktober 2021.