Terlebih, kata dia, saat ini Indonesia dan negara-negara di dunia tengah menghadapi perubahan iklim yang memicu pergeseran pola musim dan suhu udara sehingga juga mengakibatkan peningkatan frekuensi dan intensitas bencana hidrometeorologi.
"Perubahan cuaca berlangsung sangat cepat dan tidak menentu yang dipengaruhi banyak faktor.”
“Karenanya, kami juga terus berupaya meningkatkan, kecepatan, ketepatan, dan akurasi dalam prakiraan cuaca hingga skala tapak.”
Adapun isi rilis peringatan gelombang tinggi tersebut selengkapnya sebagai berikut :
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut - Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 4 - 25 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna utara.
Perairan Kupang - P. Rotte, Perairan Sealatan Kep. Tanimbar - Kep. Aru, Perairan selatan Yos Sudarso – Merauke dan Laut Arafuru.Kondisi Laut.