Network
Lensa Purbalingga - Hari Ibu di Indonesia diperingati setiap tanggal 22 Desember. Meskipun bukan hari libur nasional, Hari Ibu tetap semarak diperingati oleh masyarakat.
Hari Ibu biasanya dijadikan momen untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada ibu yang sudah merawat anaknya.
Ungkapan rasa terima kasih untuk ibu biasanya berseliweran dalam kata-kata mutiara yang menunjukkan rasa haru dan khidmat dan berseliweran di status media sosial orang banyak.
Baca Juga: Tragis! Kecelakaan Maut di Bobotsari Purbalingga Satu Meninggal Dunia, Satu Kritis
Penetapan tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu memang sudah ditetapkan sejak masa pemerintahan Presiden Sukarno.
Namun, Hari Ibu sendiri memiliki sejarah panjang dari sejak masa sebelum kemerdekaan.
Tepatnya pada tanggal 22-25 Desember 1928 ketika berbagai organisasi perempuan berkumpul untuk melaksanakan Kongres Perempuan Indonesia I.
Baca Juga: Kabar Baik! Minggu Ini Anak Usia 6-11 Tahun di Purbalingga Akan Mendapat Vaksinasi Covid-19
Mengutip dari buku Biografi Tokoh Kongres Perempuan Indonesia Pertama (1991) karya Suratmin dan Sri Sutjiatiningsih, Kongres Perempuan Indonesia I itu dilaksanakan di Yogyakarta, tepatnya di Ndalem Joyodipuran.
Dalam buku Susan Blackburn berjudul Kongres Perempuan Pertama (2007) menuliskan, sejumlah organisasi perempuan yang turut dalam kongres tersebut seperti Wanita Oetomo, Poetri Indonesia, Wanita Katolik, Aisyiyah, Wanita Moeljo, Darmo Laksmi, Wanita Taman Siswa, juga sayap perempuan dari berbagai organisasi pergerakan seperti Sarekat Islam, Jong Java, Jong Islamieten Bond, dan lain-lain.
