214.
Lelaki itu bahagia mendengarnya
Namun kalau boleh anak saya ini
Saya ajak pulang kembali
Tapi bila tidak diberikan
Kamu berikan saja kepada Kyai Mranggi
Di Desa Kejawar
Dia tidak mempunyai anak
215.
Sang Pandita pelan menjawab
Baiklah, saya turuti permintaan itu
Sekarang kamu pulanglah
Lelaki itu pun kemudian kembali
Sang Pandita melanjutkan perjalanan
Menuju ke ara Desa Kejawar
Ke dekat rumah Kyai Mranggi
Baca Juga: Catat Lur! Agustusan di Purbalingga Bakal Dihibur Denny Caknan, Ini Lokasinya
216.
Bagus Mangun diberinya pesan
Kamu menumpang lah di sini
Kepada Kyai Mranggi Kejawar
Pokoknya, jangan pernah pergi ke mana-mana
Kecuali untuk mengabdi kelak
Ke Kadipaten Wirasaba
Ingat pesan ini sungguh-sungguh
217.
Begitulah, Sang Pandita kemudian pergi
Bagus Mangun ditinggalkan di tepi sungai
Dikisahkan waktu itu Nyai Mranggi
Sedang bersiap menanak nasi
Pergi ke sungai untuk mencuci beras
Menemukan seorang anak kecil
Kemudian ditanya pelan olehnya
Baca Juga: Dinkes Purbalingga Minta Masyarakat Hati-Hati Menghadapi Fenomena BEDIDING
218.
Anakku, kamu ini anak siapa
Mengapa berada di sini
Bagus Mangun menjawab
Bibi, ketahuilah
Saya anak tak punya orang tua
Tak punya ibu
Ayah dan kakek pun tak tahu
219.
Nyai Mranggi memegang tangan sang bocah sambil berkata
Kamu saya angkat menjadi anakku
Bagus Mangun kemudian dibawa masuk ke dalam rumahnya
Kyai Mranggi sedang duduk
Bahagia mereka berdua
Kemudian bergantilah cerita.***