Ia pun mencicipi minuman yang terdiri dari jendalan atau adonan tepung nan legit, santan, dan gula merah itu.
Karena cita rasanya yang begitu menyegarkan, sang adipati bertanya mengenai bahan baku minuman tersebut. "Karena saya menggunakan santan sebagai cairannya," tutur Profesor Murdijati seakan meniru jawaban si penjual.
Baca Juga: Mengenal Joko Tingkir, Raja Pertama Kesultanan Pajang
Terkesan dengan rasanya, hutan yang baru ia babat pun diberi nama Desa Pesantenan. Sesuai dengan lokasi ketika ia pertama kali bertemu dengan penjual dawet santan nan gurih tersebut.
Ada satu kisah menarik lainnya mengenai segelas es dawet. Ternyata, dulu dawet pernah digunakan sebagai minuman kemenangan berperang
Di akhir kejayaan Kerajaan Majapahit, raja berkeinginan mempersunting adik seorang penguasa daerah, Warok Suromenggolo, demi memperluas kekuasaan di Desa Jabung, Jawa Timur.
Baca Juga: Seorang Pemuda di Kebumen Ditangkap Polisi Gegara Bacok Temannya Sendiri dengan Golok
Warok Suromenggolo pun menyetujuinya, dengan syarat bahwa sang raja harus mengalahkannya terlebih dahulu.
Di saat tak berdaya melawan pasukan Majapahit yang kuat, ia diberi minuman dari seorang penjual dawet yang ada di Desa Jabung.
Tak disangka, tenaga Warok Sumenggolo seakan kembali lagi hingga akhirnya memenangkan perang tersebut.