Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Takluk oleh Gajah Mada

- 6 September 2022, 10:57 WIB
Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Takluk oleh Gajah Mada.
Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Takluk oleh Gajah Mada. /Laksa Tiar Makmuria./

Lensa Purbalingga - Babad Banyumas Mertadiredjan adalah salah satu versi Babad Banyumas yang ditulis antara tahun 1816-1830.

Babad Banyumas Mertadiredjan adalah naskah babad milik Adipati Mertadiredja I, Bupati Kanoman Banyumas.

Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Kewalahan dalam Jebakan Raja Majapahit

Babad ini ditulis ulang sekitar tahun 1904 oleh Carok Jaksa Magetan, Raden Natahamidjaja.

Salinan inilah yang dikenal oleh masyarakat umum Banyumas sebagai Babad Banyumas.

Baca Juga: Tarif Angkutan Umum di Purbalingga Naik Seiring Harga BBM Naik, Ini Besaran

Kemudian, pada 2020, Nasirun Purwakartun menranslet naskah tersebut ke bahasa Indonesia.

Babad Banyumas Mertadiredjan ini ditulis dalam bentuk macapat yang terdiri dari ratusan guru Gatra dan bait.

Baca Juga: Truk Boks Terguling di Jalur Bayeman Purbalingga Karena Hindari Motor Berhenti Mendadak

Berikut adalah lanjutan Babad Banyumas Mertadiredjan yang menuliskan tentang Kyai Tolih Takluk oleh Gajah Mada dalam bahasa Indonesia:

240.
Nyata seorang perwira utama
Gajah Mada tidak takut akan bahaya
Dengan segala kewaspadaannya
Ia tahu ada burung yang turun
Begitu besar dalam pandangannya
Dan di atasnya terlihat ada penunggangnya
Menghunus keris begitu menakutkan

241.
Kyai Patih bertanya dalam hati
Siapa gerangan penjahat yang saya lihat ini
Kenapa menunggang burung
Apakah sebangsa jin jahat
Ataukah dewa yang sedang keliling dunia
Mengapa datang menghunus keris
Ataukah dia manusia?

Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Raja Kyai Tolih Masuk Perangkap Raja Majapahit

242.
Seorang mata-mata pencuri
Yang sungguh sangat sakti
Yang ingin membunuh raja
Tidak salah apa yang saya lakukan
Itulah akibatnya kemudian
Mengapa raja memerintahkan
Untuk menutup semua sumur

243.
Hai, kamu, penjahat, berhati-hatilah
Tidak urung engkau akan mati juga
Jangan verpura-pura tidak tahu dengan saya
Sang Garuda tungganganmu itu
Melayang gugup karena mencari air
Akhirnya meluncur ke bawah
Berteriak keras Sang Patih

Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Raja Majapahit membuat Siasat Lawan Kyai Tolih

244.
Kemudian ditombak dadanya
Jatuh terjengkang sang Garuda
Bergelimpangan jatuh berdebam
Di tanah bwrgulingan kesakitan
Kyai Tolih terpental jatuh terlungkup
Jatuh kesakitan amat sangat
Terlontar sangat jauhnya

245.
Dengan siap sang Patih meloncat
Diinjak keras dada Kyai Tolih
Kedua tangannya kemudian diikat sangat erat
Penjahat itu tak bisa lagi bergerak
Tak berapa lama Kyai Tolih sadar
Dengan mendengar teriakan sesumbar sang Patih
Hai pencuri, kalau bisa coba kamu lepaskan diri

246.
Keluarkan semua simpanan kekuatanmu
Kalau kamu bisa melawan saya
Saya tunggu sekuat tenagaku
Kamu tidak akan kecewa
Cocok Adi kesaktian dengan saya tanpa ragu
Saya ini Gajah Mada
Patih Keraton Majapahit

Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Diperintah Membunuh Raja Majapahit

247.
Apa memang sudah tuli telingamu
Tidak mendengar kabar
Kalau Majapahit memiliki seorang Patih
Yang sudah sangat terkenal
Menjadi panglima perang yang gagah berani
Kepercayaan para raja-raja
Sebagai Patih turun-temurun

248.
Hai, kamu penjahat dari mana
Mengapa lancang masuk ke sini
Sombong sekali kamu ini
Pencuri yang bertindak jahat
Tak akan berhasil niatmu itu
Selama saya masih hidup
Berkatakah sejujurnya pada saya

249.
Kalau kamu tidak mau berterus-terang
Akan saya cabik-cabuk tubuhmu nanti
Bangkaimu kemudian saya jadikan makanan anjing
Namun kalau kamu mau berkata sejujurnya
Saya jadikan tawanan untuk dihadapkan pada raja saya
Kyai Tolih berkata memelas dan memohon
Bagaikan terikat sudah hatinya.***

Editor: Kurniawan

Sumber: Berbagi Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x