Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Dihadapkan ke Raja Majapahit

- 6 September 2022, 11:01 WIB
Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Dihadapkan ke Raja Majapahit.
Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Dihadapkan ke Raja Majapahit. /Laksa Tiar Makmuria./

Lensa Purbalingga - Babad Banyumas Mertadiredjan adalah salah satu versi Babad Banyumas yang ditulis antara tahun 1816-1830.

Babad Banyumas Mertadiredjan adalah naskah babad milik Adipati Mertadiredja I, Bupati Kanoman Banyumas.

Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Takluk oleh Gajah Mada

Babad ini ditulis ulang sekitar tahun 1904 oleh Carok Jaksa Magetan, Raden Natahamidjaja.

Salinan inilah yang dikenal oleh masyarakat umum Banyumas sebagai Babad Banyumas.

Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Kewalahan dalam Jebakan Raja Majapahit

Kemudian, pada 2020, Nasirun Purwakartun menranslet naskah tersebut ke bahasa Indonesia.

Babad Banyumas Mertadiredjan ini ditulis dalam bentuk macapat yang terdiri dari ratusan guru Gatra dan bait.

Baca Juga: Tarif Angkutan Umum di Purbalingga Naik Seiring Harga BBM Naik, Ini Besaran

Berikut adalah lanjutan Babad Banyumas Mertadiredjan yang menuliskan tentang Kyai Tolih Dihadapkan ke Raja Majapahit dalam bahasa Indonesia:

250.
Pelan Kyai Tolih berkata
Perkenalkan bahwa saya
Adalah seorag Patih utusan dari Raja Bonokeling
Diperintah membunuh Raja Majapahit

251.
Dulu sekali saya sudah pernah diperintahkan
Untuk mencelakakan sang raja
Prabu Brawijaya almarhum
Sayalah yang melukai di tengah hutan

Baca Juga: Truk Boks Terguling di Jalur Bayeman Purbalingga Karena Hindari Motor Berhenti Mendadak

252.
Sementara sekarang, tunggangan saya tak bisa
Dicegah untuk turun
Karena haus sekali ingin minum
Ketika melihat sumur langsung turun

253.
Saya sudah merasa kalah
Menyerahkan hidup dan mati saya
Saya sekarang bertaubat, Ki Patih
Kalau begitu kamu saya bawa saja ke hadapan raja

254.
Dikisahkan pada hari kemudian
Patih Gajah Mada menghadap Raja
Bersama para punggawa dan para mantri
Lengkap semua di hadapan sang raja

Baca Juga: Cor Beton Gorong Gorong Jalan Raya Desa Panican Purbalingga Rusak, DPUPR: Tidak Diperbaiki Tak Dibayar

255.
Pencuri yang terikat dihadapkan ke depan
Kyai Tolih dijaga dengan sangat ketat
Oleh para prajurit, perwira, dan mantri
Semua yang hadir terheran-heran melihatnya

256.
Para pejabat kepercayaan Majapahit
Semua kagum dibuatnya
Memuji dalam hari kehebatan Patih Gajah Mada

257.
Ki Patih menyembah sambil berkata
Paduka, saya mau melaporkan
Harap menjadi pengetahuan paduka
Bahwa tadi malam hamba menangkap penjahat

Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Raja Kyai Tolih Masuk Perangkap Raja Majapahit

258.
Diceritakan lah semua yang dilakukannya
Banggalah hati sang raja
Bersyukur pada Yang Kuasa
Katanya, terima kasihku yang besar terimalah

259.
Nanti, saya ingin melihat keris yang dibawanya
Dengan penuh seksama, Ki Patih memberikan keris rampasan
Diterima oleh sang raja, heran dalam hatinya

Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Diperintah Membunuh Raja Majapahit

260.
Ternyata keris itu adalah pusaka Raja Bonokeling
Yang telah diberikan pada si penjahat
Untuk membunuh sang raja
Sang Raja berkata, sekarang saya beri nama

261.
Keris ini Gajah Endra
Sebab penjahat itu datang dengan naik Burung Garuda
Dan yang menangkap adalah Patih Gajah Mada.***

Editor: Kurniawan

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x