Lensa Purbalingga - Babad Banyumas Mertadiredjan adalah salah satu versi Babad Banyumas yang ditulis antara tahun 1816-1830.
Babad Banyumas Mertadiredjan adalah naskah babad milik Adipati Mertadiredja I, Bupati Kanoman Banyumas.
Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Amuk Kuda di Alun Alun Majapahit
Babad ini ditulis ulang sekitar tahun 1904 oleh Carok Jaksa Magetan, Raden Natahamidjaja.
Salinan inilah yang dikenal oleh masyarakat umum Banyumas sebagai Babad Banyumas.
Baca Juga: Serial Babad Banyumas Mertadiredjan: Kyai Tolih Mendapat Ampunan dari Raja Majapahit
Kemudian, pada 2020, Nasirun Purwakartun menranslet naskah tersebut ke bahasa Indonesia.
Babad Banyumas Mertadiredjan ini ditulis dalam bentuk macapat yang terdiri dari ratusan guru Gatra dan bait.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Tarif Angkot dan Ankudes di Purbalingga Naik, Ini Edaran Resmi Dinhub
Berikut adalah lanjutan Babad Banyumas Mertadiredjan yang menuliskan tentang Amuk Kuda di Alun Alun Majapahit dalam bahasa Indonesia:
271.
Seluruh pejabat kerajaan dibuat terheran-heran
Melihat kuda yang bagaikan kesetanan
Seolah tengah kemasukan iblis
Mengamuk bagai raksasa sedang marah
272.
Sang kuda terus saja mengamuk
Berkeliling ke seluruh istana
Wajahnya seperti akan memakan
Siapa saja yang ditemuinya’
Seolah hendak memamah
Manusia jadi makanannya
Sang raja pun pusing tujuh keliling dibuatnya
Baca Juga: Kasus Asusila Kembali Terjadi di Purbalingga, Paman Umur 17 Tahun Rudapaksa Keponakannya 15 Tahun
273.
Lalu dipanggillah Patih Gajag Mada menghadap
Sang raja kemudian berkata
Wahai Patih, umumkan segera
Saya akan mengadakan sayembara
274.
Umumkan kepada seluruh rakyat Majapahit
Bagi siapa saja yang bisa menangkap kuda tunggangan saya
Tidak pilih-pilih, akan saya beri hadiah daerah kekuasaan
275.
Juga akan saya beri putri saya sebagai istrinya
Walaupun hanya rakyat jelata sekalipun
Orang papa, golongan rendah, bahkan fakir miskin
Pasti akan mendapatkan hadiah seperti yang sudah saya janjikan.***