Melihat kasus tersebut, Ronaldo sebagai striker memang tidak terlalu bertanggungjawab soal build up serangan dari bawah.
Namun, Cavani yang posisinya sama dengan Ronaldo memiliki catatan pressing yang lebih baik ketimbang Ronaldo.
Turunnya striker dalam proses build up serangan menjadi penting karena bisa membuka ruang bagi pemain lain untuk bergerak.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Kembali ke MU, Memprediksi Peran Ronaldo di Manchester United
Meski catatan Ronaldo mengenai pressing terbilang kurang baik, namun sepak bola adalah permainan tim. Eksplorasi dari pemain tengah malah harus menjadi sorotan.
Dalam masalah yang dihadapi oleh Manchester United dalam membangun serangan penting untuk melihat di mana kesalahan akan terjadi. Evaluasi, Kerja tim dan pematangan strategi menjadi pekerjaan rumah pula bagi Solskjaer.
Di sisi lain, kembalinya Cristiano Ronaldo ke Manchester United jelas akan meningkatkan kepercayaan diri rekan setimnya. Apa lagi di usia yang sudah tidak muda lagi Ronaldo masih tetap moncer mencetak gol.
Baca Juga: Soal Boikot Saipul Jamil, Begini Pro-Kontra Pakar Hukum VS Komnas Perlindungan Anak
Di klub terakhirnya Juventus dia berhasil mencetak 101 gol dari 132 laga yang dijalaninya. Ronaldo juga bagus dalam duel udara, pergerakan tanpa bola, dan positioning.
Dan tak boleh dilupakan dia juga memiliki sepakan keras dan akurat baik dalam permainan terbuka atau saat mengeksekusi bola mati.***(TM).