Sedang pada gol keempat, Manchester United telah memasukan dua pemain dengan tipikal berani bermain di ruang sempit; Martial dan Lingard. Ini kemungkinan karena Solskjaer membaca mulai tidak padunya lini tengah dan belakang Newcastle.
Pogba yang mulai dikepung oleh pemain Newcastle memberi umpan pendek ke Martial di kotak penalti. Kecerdasan Martial melakukan dummy merupakan bukti keberaniannya melakukan gerakan di ruang sempit.
Lingard yang tepat dibelakangnya menerima bola terusan itu lalu melakukan satu-dua gerakan sebelum melakukan shoot yang berbuah gol.
Baca Juga: Dapat Bantuan Keuangan Rp 48 Juta, Ketua DPD Partai Nasdem Purbalingga: Akan Dibagikan ke 18 DPC
Pola permainan Manchester United ini memang bukan tanpa celah. Terbukti pada gol penyama kedudukan Newcastle terjadi karena Pogba yang terlalu maju dan posisinya di-cover oleh Shaw.
Counter attack ini berbuah manis saat Shaw sudah out off position karena mengejar Miguel. Keadaan ini sukses dieksploitasi oleh Allan yang hanya berhadapan dengan Varane.
Allan memberi umpan pendek ke Manquelo yang dengan cepat berhasil lolos dari kawalan Varane dan melakukan shoot ke tiang jauh tanpa bisa dihalau De Gea.
Di sisi lain, dua gol Cristiano Ronaldo tercipta karena dia ditempatkan di posisi favoritnya sebagai striker tunggal. Kemampuan gerakan tanpa bola dan positioning-nya yang bagus. Solskjaer benar-benar mampu memanfaatkan keleluasaannya memilih dan merotasi pemainnya di lini depan.
Laga selanjutnya, Manchester United akan bertemu Young Boys pada pertandingan pertama penyisihan grup F Liga Champions, Selasa 14 September 2021 pukul 23.45 dini hari.***