Peternak Ayam Petelur di Purbalingga Menjerit! Harga Telur Anjlok, Harga Pakan Melonjak

31 Januari 2021, 16:20 WIB
Peternak mengumpulkan telur dari peternakan ayam di Desa Campakoah, Purbalingga, Minggu, 31 Januari 2021. /Fitri Khasanah./

Lensa Purbalingga - Peternak ayam petelur di Purbalingga kelimpungan menghadapi naiknya harga pakan ternak ayam.

Bagaimana tidak, melonjaknya harga pakan ayam ditambah turunnya harga telur mengancam keberlangsungan peternakan ayam petelur di Purbalingga.

Baca Juga: Dirjen Hubud Kemenhub Tinjau Proges Pembangunan Bandara Soedirman Purbalingga

Peternak ayam petelur Tri Wirdiarsih asal desa Campakoah, Mrebet, Purbalingga mengatakan, kenaikan harga pakan yang cukup drastis berlangsung sekitar tiga bulan lalu, sejak November 2020.

"Naiknya si bertahap, dari 15 ribu, 20 ribu, sampai 50 ribu. Banyak banget naiknya 50 ribu per kantong. Biasanya setahun paling naik nya cuma sekali, tapi ini kacau banget setahun aja kemarin berarti naik empat kali, belum lagi ini bulan Februari harga pakan naik lagi," kata Widi.

Baca Juga: Tiwi : Korban PHK Prioritas Dapat Kartu Pra Kerja

Ia melanjutkan, harga pakan ayam naik dari kisaran 380 ribu per sak sampai menyentuh harga 420 ribu per sak.

"Kalo pakan nya kan ada campuran katul, konsentrat, sama jagung. Kalo harga jagung naik ya akibatnya harga pakan juga ikutan melambung. Jadi memang naiknya dolar AS memicu kenaikan harga pakan ternak karena mayoritas bahan pakan ternak masih impor," ujarnya.

Baca Juga: Jalan Alternatif Kebumen - Wonosobo Lumpuh Total Akibat Tanah Longsor

Widi bersyukur, meski kenaikan harga pakan membuat keuntungan yang didapatkan berkurang, namun peternakannya tidak sampai mengalami penumpukan telur, sebab ia rutin memasok ke Jakarta.

Sedangkan, Fildan peternak lainnya, mengaku usaha peternakannya dalam kondisi terpukul lantaran kenaikan harga pakan dibarengi harga telur yang terus bergerak turun.

Baca Juga: Bejad! Ayah di Banyumas Tega Berbuat Asusila Kepada Anak Tirinya

"Harga telur di pasaran semakin anjlok sedangkan operasional pakan yang naik ini membuat keuntungan merosot," ucapnya.

Ia menerangkan, meski harga pakan naik drastis, ia tetap memberikan pakan ayam sehari dua kali yakni pagi dan siang, menggunakan pakan yang biasa ia gunakan yakni kargil.

Baca Juga: Bandar Narkoba di Banyumas Ditangkap Polisi

"Keuntungannya jatuh banget sampe lima puluh persen apalagi kemarin sempet tiga puluh peti telur kita juga numpuk belum diambil," ujar Fildan.

Ia melanjutkan, meski sempat berada di harga 24 ribu per kilo gram, saat ini harga telur ayam dari kandang di tingkat peternak hanya 17 ribu rupiah per kilo gram.

Baca Juga: Nasi Rames Pinggir Jalan Murah Rasa Spektakuler, Hanya Ada di Rasbun Pasar Segamas Purbalingga

Sedangkan normalnya setidaknya dari peternak 19 ribu rupiah per kilo gram.

"Harapannya pemerintah bisa turun tangan ya, gimana caranya biar seenggaknya harga pakan stabil, kalaupun memang harga pakan lagi naik kaya gini ya harga telur stabil jangan turun, biar seimbang gitu," pungkasnya.***

Editor: Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler