Bupati Purbalingga Distribusikan Bantuan ke Pedagang Sekolah

20 April 2020, 18:29 WIB
BUPATI Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyalurkan bantuan ke pedagang sekolah, senin(20/4)./dok humas pbg /Tim Lensa Purbalingga/

Lensa Purbalingga– Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE B ECon MM bersama ketua DPRD Purbalingga menyalurkan bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) sektor informal, utamanya para pedagang sekolah, Senin (20/4).

Bantuan tersebut dibagikan kepada pedagang sekolah di SMPN 1 Purbalingga, SDN 1 Purbalingga Wetan, SDN 2 Kedungmenjangan, SDN 3 Purbalingga Lor dan SDN 1 Purbalingga Kidul.

Bupati Tiwi mengatakan, hari ini dan besok (20-21 April) pihaknya bersama-sama dengan jajaran pendidikan, PGRI, MKKS, IGTKI, K3S akan mendistribusikan bantuan paket sembako yang merupakan Jaring Pengaman Sosial (JPS) pedagang sekolah.

Baca Juga: Terinfeksi Covid-19, Simak Apa Saja Gejalanya

JPS pedagang sekolah ini merupakan donasi dari keluarga besar PGRI beserta jajarannya yang digabung dengan bantuan dari pemerintah.

“Bantuan yang kemarin sudah didonasikan oleh PGRI dan jajaran pendidikan senilai Rp. 178 juta kami gabung dengan bantuan dari pemerintah daerah. Diserahkan dalam bentuk paket sembako bagi 2.382 pedagang sekolah.” katanya.

Bantuan paket sembako.ini lanjutnya, didistribusikan melalui koordinator wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan untuk diteruskan ke sekolah-sekolah.

Baca Juga: Akibat Covid-19 Diprediksi Angka Pengangguran Di Indonesia Makin Bertambah

Nantinya pihak sekolah yang akan menyerahkan langsung kepada para pedagang yang biasa berjualan di sekolah.

Dia menambahkan, bantuan tersebut sebagai Jaring Pengaman Sosial sektor informal khususnya pedagang sekolah. Karena sejak diterapkannya sistem belajar di rumah, berimbas secara ekonomi bagi para pedagang sekolah.

“Ini merupakan bentuk kepedulian kami, dan semoga bermanfaat,” jelasnya.

Baca Juga: Bayar Guru Madrasah Non PNS Bisa Gunakan Dana BOS

Sementara itu, salah satu pedagang di SDN 1 Purbalingga Kidul Elli Yuswantiri (51) mengatakan, setiap harinya berjualan roti bakar dan piscok (pisang coklat), namun adanya kebijakan belajar di rumah bagi seluruh siswa, menyebabkan tidak bisa berjualan.

“Biasanya saya jualan roti bakar, tapi sekolah libur. Hari ini mendapatkan bantuan dari bupati, sangat membantu untuk makan keluarga,” ungkapnya.

Sedangkan pedagang lainnya, Isti (45) yang biasa jualan minuman dingin dan jagung manis di SDN 2 Kedungmenjangan, berharap agar sekolah cepat masuk kembali.

Baca Juga: IGI Khawatir Adanya Layanan Pendidikan Daring Berbayar

“Sekarang sulit sekali untuk berjualan. Di rumahpun tidak laris seperti berjualan di sekolah. Pemasukannya turun drastis, saya berharap anak-anak dapat belajar di sekolah lagi. Hari ini dapat bantuan beras, minyak goreng, telor dan mie instan, terimakasih sekali ada yang memperhatikan nasib saya,” bebernya.(*)

Editor: Henoh Prastowo

Sumber: Humas Protokol Kabupaten Purbalingga

Tags

Terkini

Terpopuler