Hari Ini dalam Sejarah 12 Maret 1967, Soeharto Ditunjuk Jadi Presiden RI Gantikan Soekarno

12 Maret 2022, 08:00 WIB
Soeharto /Lingkar Kediri

Lensa Purbalingga - Sejarah mencatat, 12 Maret 1967 Jenderal Soeharto ditunjuk sebagai Presiden Indonesia menggantikan Soekarno.

Saat itu, status Soeharto baru menjadi "pejabat presiden".

Penunjukan itu berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (TAP MPR) Nomor XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan 12 Maret 2022: Pisces Alami Kesialan, Virgo Tajir Melintir

TAP MPR itu menyebutkan juga bahwa Soekarno dilarang melakukan kegiatan politik sampai dengan pemilihan umum.

Soekarno yang harusnya memimpin rapat kabinet di Istana Merdeka pada 11 Maret 1966 harus segera meninggalkan tempat, karena adanya laporan pasukan liar yang bergerak ke luar istana.

Sebelumnya, dengan adanya Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar), Soeharto dinilai tidak hanya memulihkan keamanan, tetapi juga perlahan mengambil alih kepemimpinan nasional.

Baca Juga: Nasib Jembatan Merah Purbalingga?, Bupati Tiwi: Kami Masih Tunggu Hasil Audit BPKP maupun Polda Jateng

Soekarno sempat menyampaikan pidato pembelaan yang dikenal dengan "Nawaksara", tapi MPRS menolak pertanggungjawaban itu.

Resmi Dilantik 26 Maret 1968

Meski telah ditunjuk sejak Maret 1967, Soeharto baru resmi menjabat sebagai presiden secara penuh setahun kemudian, yaitu pada 26 Maret 1968 berdasarkan musyawarah pleno ke-5 MPRS.

Sehari kemudian, ia menyampaikan pidato perdananya sebagai presiden ke-2 RI menyampaikan dua tema pokok.

Baca Juga: Mengenal Peninggalan Leluhur Gladen Alit Jemparingan

Pertama, mengisi kemerdekaan dengan meningkatkan kesejahteraan. Kedua, menegakkan konstitusi termasuk mengembalikan demokrasi.

Menurut Soeharto, kedua tema itu tak boleh dipertentangkan, tetapi diserasikan satu sama lain. Dalam upacara pelantikan selama 40 menit itu, Soeharto juga mengajak masyarakat untuk melaksanakan putusan-putusan SU (Sidang Umum) ke-V MPRS terutama bidang pembangunan.

Langkah pertama sebagai presiden Hal pertama yang dilakukan Soeharto setelah dilantik sebagai presiden adalah berkunjung ke Jepang dan Kamboja.

Baca Juga: Operasi Pasar, 10.796 Liter Minyak Goreng Digelontorkan Untuk Warga Purbalingga

Kunjungan itu dimaksudkan untuk mempererat persahabatan dan menjalin kerjasama ekonomi.

Sementara Presiden Soeharto menjalankan tugas di luar negeri, pejabat yang diberi mandat menjalankan tugas sehari-hari adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Sesaat sebelum bertolaknya Soeharto, dia menandatangani serah terima jabatan kepada pejabat eksekutif yang disebut Menteri Negara Ekuin Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Baca Juga: Operasi Keselamatan Lalu Lintas Candi 2022, Warga Purbalingga Diberi Helm, Kaos hingga Bubur dan Telur

21 Mei 1998, Soeharto mundur dari jabatan Presiden 

Presiden Soeharto menyampaikan pidato pengunduran dirinya sebagai presiden pada 21 Mei 1998.

Baca Juga: Tanaman Herbal Kerap Dijadikan Jamu, Apa Sebenarnya Manfaat Dahsyatnya

Mundurnya Soeharto ini merupakan puncak dari kerusuhan dan aksi protes di berbagai daerah dalam beberapa bulan terakhir.

Soeharto mundur setelah mendapatkan desakan dari ribuan mahasiswa yang memadati gedung DPR/MPR. 

 

Editor: Teguh Priyatno

Tags

Terkini

Terpopuler