Akan tetapi, kini hidangan ini juga kerap disajikan kapan saja tidak hanya ketika Cap Go Meh.
Baca Juga: Pasar Wisata Lohjinawi, “Pemudane Obah Desane Sumringah”
Penasehat Tempat Ibadah Tridharma Hok Tek Bio Kabupaten Purbalingga, dr Mulyadi memaknai Cap Go Meh sendiri hanya sekedar festival atau perayaan.
Seperti tadi saya kemukaan adalah sebuah ucapan syukur. Tapi tidak hanya ucapan syukur, tapi berupa suatu perayaan, dan perayaan itu tidak eksklusif.
Baca Juga: Berduka, Bencana Alam Tanah Longsor di Kebumen Makan Korban Jiwa
Ada Barongsai, Liong dan sebagainya. Di Purbalingga yang main liong dan Barongsai semua orang jawa, semua itu menunjukkan akulturasinya.
Demikian juga lontong Cap Go Meh itu alkuturasi juga.
Baca Juga: Pencuri Burung Merpati Senilai Puluhan Juta Rupiah Ditangkap Polisi
Lontong Cap Go Meh sendiri ada maknanya. Lontong itu panjang, mengharapkan kita supaya panjang umur. Lalu telurnya itu kan suatu harapan simbol.
"Telur itu kalau menetas kan menjadi sesuatu yang berkembang. Bumbunya warna kuning adalah Kejayaan, Kesehatan," katanya Jumat 12 Februari 2021.