Menaker Menyakini Pengrajin Batik Ecoprint di Purbalinggga Semakin Berkembang dan Naik Kelas

- 3 Mei 2021, 22:17 WIB
Mentri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat mempraktikkan pembuatan batik ecoprint di Desa Bajong, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Senin sore 3 Mei 2021.
Mentri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat mempraktikkan pembuatan batik ecoprint di Desa Bajong, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Senin sore 3 Mei 2021. /Kurniawan./

Lensa Purbalingga - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengapresiasi para pengrajin Batik Ecoprint yang ada di Desa Bajong, Kecamatan Bukateja, Purbalingga.

Bahkan Ida meyakini pengrajin batik di Purbalingga semakin berkembang dan akan naik kelas. Sebab, saat ini tren busana ecoprint mulai digandrungi masyarakat.

"Produk ecoprint akan membantu peningkatan ekonomi pelaku UMKM. Sekarang lagi banyak diminati, ini juga ramah lingkungan, semua dari alam," katanya saat berkunjung pengrajin batik ecoprint Desa Bajong, Purbalingga, Senin sore 3 Mei 2021.

Baca Juga: Naas, Jelang Lebaran Rumah Warga Desa Kutasari Purbalingga Ludes Terbakar

Sesuai namanya, batik ecoprint merupakan batik cetak. Motif yang digunakan merupakan dedaunan.

Pewarna yang digunakan juga pewarna alami. Sehingga sangat ramah lingkungan termasuk limbahnya.

Mentri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melihat batik ecoprint di Desa Bajong, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Senin sore 3 Mei 2021.
Mentri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah melihat batik ecoprint di Desa Bajong, Kecamatan Bukateja, Purbalingga, Senin sore 3 Mei 2021.
Baca Juga: Alamak! 4 Gadis Dibawah Umur di Kebumen Jadi Korban Pencabulan, Ini Kisah Tragisnya

Di Kabupaten Purbalingga, setidaknya ada 36 kelompok yang memproduksi batik ecoprint saat ini.

Jika konsisten berkarya, dan terus berkembang, maka bukan hal mustahil akan menjadi pusat ecoprint.

"Kita dorong agar nanti Purbalingga jadi pusat ecoprint, jika setiap kecamatan memproduksi, bisa jadi itu," ujarnya.

Halaman:

Editor: Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah