Lensa Purbalingga - Suara takbir berkumandang di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat pagi 14 Mei 2021.
Para jemaah Islam Alif Rebo Wage (Aboge) berduyun-duyun mendatangi Masjid Sayid Kuning untuk menunaikan shalat Idul Fitri.
Sesepuh Islam Aboge Desa Onje Kyai Maksudi mengatakan, kami menetapkan 1 Syawal jatuh pada Jumat kliwon 14 Mei 2021 berselang satu hari dari Lebaran yang ditetapkan pemerintah.
Hal itu disebabkan perbedaan perhitungan yang dipercaya penganut Islam Aboge.
Dalam kesempatan itu, Kyai Maksudi menyampaikan dengan peringatan Hari Raya Idul Fitri 1442 H diharapkan pandemi Covid 19 bisa cepat usai.
"Semoga pandemi Covid 19 cepat usai. Sehingga, ke depan masyarakat bisa menjalankan kehidupan dengan normal," katanya, Jumat 14 Mei 2021.
Kepala Desa Onje Mugi Ari Purwono menjelaskan, Salat Ied penganut Islam Aboge di Desa Onje tidak diikuti jamaah sebanyak tahun sebelumnya.
Sebab, banyak warga Desa Onje yang menjadi menganut Islam Aboge yang tidak pulang kampung karena kebijakan larangan mudik dari pemerintah.
"Banyak warga yang memilih pulang lebih awal, karena adanya pelarangan arus mudik tahun ini," ujarnya.
Namun, dalam Ibadah salat Ied kali ini juga diikuti oleh jamaah Islam Aboge dari wilayah lain.
"Ada jamaah dari Bobotsari dan Kaligondang. Mereka merupakan warga Desa Onje yang sudah pindah domisili," jelasnya.
Baca Juga: Niat Mudik Tabrak Baliho, Pemudik Asal Purbalingga Terpaksa Rayakan Lebaran di Rumah Sakit
Ari menambahkan, salat Ied dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Mulai di cek suhu badan, harus pakai masker dan cuci tangan.
"Kita himbau pelaksanaan salat Ied dengan protokol kesehatan ketat. Mengingat masih situasi pandemi Covid 19," pungkasnya.***